Berita Geothermal — PT Supreme Energy Lampung melalui perusahaan patungannya bersama Sumitomo Corporation dan INPEX Geothermal Ltd yakni PT Supreme Energy Rajabasa (SERB) dikabarkan tengah mempersiapkan program eksplorasi untuk Wilayah Kerja Panas Bumi Gunung Rajabasa yang berlokasi di Wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Meski begitu, langkah ini masih menunggu revisi Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) atau Power Purchase Agreement (PPA) rampung dikerjakan bersama PT PLN (Persero).
”Hal ini sejalan dengan target bauran energi terbarukan Pemerintah Indonesia serta target net zero emission pada tahun 2060. Kami sangat menghargai dukungan yang kuat dan terus menerus dari Pemerintah, PLN dan masyarakat,” ucap Founder & Chairman PT Supreme Energy, Supramu Santosa, dikutip Minggu (29/12/2024).
PT Supreme Energy Muara Laboh telah menandatangani amandemen perjanjian jual beli tenaga listrik (PJBTL) dengan PT PLN (Persero) untuk pengembangan unit 2 dan 3 sebesar 140 MW Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh. Proyek tersebut membutuhkan investasi sebesar US$900 juta.
Meski begitu, langkah ini masih menunggu revisi PJBTL atau Power Purchase Agreement (PPA) rampung dikerjakan bersama PT PLN (Persero).
Diketahui PT Supreme Energy saat ini juga tengah menggenjot pengembangan PLTP Muara Laboh unit 2 dan 3 yang berlokasi di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatra Barat.
Pengembangan PLTP itu bakal menambah bauran energi baru terbarukan sub Panas Bumi yang telah dikerjakan PT Supreme Energy di PLTP Muara Laboh unit 1 dan telah beroperasi sejak 16 Desember 2019 dengan kapasitas 85 MW serta PLTP Rantau Dedap di Sumatra Selatan dengan kapasitas 91.2 MW yang sudah mencapai COD pada 26 Desember 2021.
“Penambahan kapasitas dari proyek PLTP Muara Laboh ini akan mengurangi emisi sekitar 900.000 ton CO2 per tahun,” kata Supramu.
PT Supreme juga memproyeksikan proyek ini bisa berkontribusi lewat pembayaran royalti dan bonus produksi kepada pemerintah daerah. Selain itu, pembangunan unit 2 dan 3, menurutnya akan menciptakan peluang kerja bagi sekitar 1.500 orang.
Sebelumnya, PLTP Muara Laboh mulai beroperasi untuk Unit 1 dengan kapasitas 85 MW pada 16 Desember 2019. Selain PLTP Muara Laboh, PT Supreme Energy juga mengembangkan PLTP Rantau Dedap di Sumatra Selatan dengan kapasitas 91.2 MW yang sudah mencapai COD pada 26 Desember 2021.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini
Comments 116