Berita Geothermal — Komisaris Utama Pertamina (Persero) Mochamad Iriawan mengunjungi PGE Area Kamojang, Jawa Barat, pada Jumat (14/3). Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Julfi Hadi, Direktur Utama PNRE John Anis, serta Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri.
Dalam kunjungannya, Mochamad Iriawan menegaskan dukungannya terhadap energi terbarukan yang dikelola oleh Pertamina. Ia menyatakan bahwa PGE memiliki peran strategis dalam transisi energi dengan mengelola panas bumi sebagai sumber energi bersih dan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari agenda kunjungan, Mochamad Iriawan yang juga merupakan mantan Kapolda Jawa Barat menyempatkan diri bersilaturahmi dengan jajaran karyawan PGE. Kemudian ia juga mengunjungi beberapa fasilitas di PGE Kamojang, termasuk Geothermal Information Centre (GIC). Di sini, ia menunjukkan ketertarikannya terhadap teknologi dan proses pengelolaan panas bumi sebagai energi ramah lingkungan. Beberapa kali, ia meminta penjelasan lebih lanjut mengenai berbagai peralatan yang ada di GIC.
Kunjungan ini juga didokumentasikan oleh akun Instagram PGE Kamojang melalui Insta Story. Dalam video yang diunggah, Mochamad Iriawan tampak akrab berinteraksi dengan para karyawan PGE Kamojang.
“Saya merasa bangga bisa melihat langsung salah satu tempat yang berkontribusi besar bagi Indonesia dalam mewujudkan swasembada energi. Ini adalah bagian dari semangat Asta Cita,” ujar Iriawan.
Ia juga mengungkapkan bahwa setelah melihat langsung area PGE Kamojang, ia semakin yakin bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar.
“Oleh karena itu, mari kita lanjutkan pemanfaatan energi terbarukan demi mencapai swasembada energi,” tegasnya dikutip dari insta story PGE Kamojang, Sabtu (15/3).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengajak seluruh pihak terkait untuk bersama-sama mendorong pengembangan energi panas bumi.
“Sesuai dengan Asta Cita Pemerintah, salah satu target utama adalah mengembangkan sektor geothermal,” ujar Simon.
Sementara itu, Direktur Utama PT PGE Tbk, Julfi Hadi, menambahkan bahwa Pertamina memiliki potensi besar dalam pengembangan geothermal. Ia juga menegaskan bahwa Kamojang bukan hanya ikon bagi PGE, Pertamina, maupun Indonesia, tetapi juga menjadi ikon dunia. Hal ini dikarenakan Kamojang merupakan The First Geothermal Field di Indonesia dan salah satu dari empat lapangan uap kering (dry steam field) di dunia.
“Indonesia memiliki sumber daya geothermal yang luar biasa. Oleh karena itu, PT PGE Tbk memiliki visi menjadi The Leading Geothermal Producer in The World,” harap Julfi.
Tentang PGE Kamojang
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Unit 1 mulai beroperasi pada tahun 1983, diikuti dengan pembangunan unit-unit berikutnya hingga PLTP Kamojang Unit 5 yang beroperasi sejak 2015.
Saat ini, PGE mengoperasikan PLTP Kamojang Unit 4 dan 5 dengan kapasitas masing-masing 60 MW dan 35 MW. Sementara itu, PLTP Kamojang Unit 1, 2, dan 3 dengan total kapasitas 140 MW dioperasikan oleh PT PLN. Listrik yang dihasilkan dari PLTP Kamojang diserap oleh PLN dan disalurkan melalui sistem interkoneksi kelistrikan Jawa-Madura-Bali (Jamali).
Di wilayah kerja PGE Kamojang, terdapat kawasan konservasi untuk burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi). Wilayah konservasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen PGE dalam melestarikan keanekaragaman hayati. Burung Elang Jawa, yang merupakan spesies endemik Indonesia, termasuk dalam kategori hewan yang dilindungi karena populasinya berada di ambang kepunahan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini