Muara Enim, Berita Geothermal – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) menegaskan pentingnya kolaborasi global dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Dalam kegiatan Management Walkthrough (MWT) Proyek Lumut Balai Unit 2 (LMB 2), Direktur Utama PGE, Julfi Hadi menyampaikan apresiasi terhadap peran strategis mitra internasional dalam mendukung percepatan proyek yang kini telahmencapai progres 93,49% dengan target penyelesaian di pertengahan tahun ini.
“Kemitraan strategis dengan mitra internasional telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kelancaran proyek ini, terutama dalam hal transfer teknologi dan pengembangan talenta profesional panas bumi dalam negeri. Kolaborasi ini memastikan bahwa Lumut Balai Unit 2 dapat beroperasi dengan standar global dan mendukung target 1 GW kapasitas terpasang PGE dalam dua tahun mendatang,” ujar Julfi Hadi, Direktur Utama PGE, dilansir Jum’at (14/02/2025).

Untuk diketahui, proyek Lumut Balai Unit 2 mencakup pembuatan jalur pipa penyalur steam dan brine hingga konstruksi pembangkit listrik. Jika telah beroperasi, Lumut Balai Unit 2 berpotensi mampu mengurangi emisi karbon setara dengan 581,8 ribu ton CO2eq per tahun.
“Proyek Lumut Balai Unit 2 ini menjadikannya sebagai salah satu inisiatif penting dalam mendukung komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon,” terang Julfi Hadi.
Pengembangan proyek Lumut Balai Unit 2 ini merupakan hasil kerja sama tiga negara melalui konsorsium yang terdiri dari perusahaan konstruksi asal China, SEPCO III Electric Power Construction (SEPCO III), perusahaan Jepang Mitsubishi Corporation, serta perusahaan konstruksi Indonesia Wijaya Karya (WIKA).
Melalui kolaborasi ini, terjadi knowledge sharing antara para engineer dari tiga negara. Keahlian teknis dari para mitra internasional membantu PGE dalam mengatasi tantangan konstruksi di medan yang menantang serta memastikan penerapan metode kerja yang terbaik.
Hal tersebut juga mendukung PGE dalam menerapkan standar keselamatan tertinggi selama pelaksanaan proyek.
Pada tahun 2024, pengembangan Lumut Balai Unit 2 berhasil mencatatkan 2 juta safe man-hours with zero Lost Time Injury (LTI) atau jam kerja aman tanpa insiden yang mengakibatkan kehilangan waktu kerja.
Kolaborasi internasional ini juga menjadi bagian dari upaya PGE untuk memperkuat ekosistem panas bumi di Indonesia, meningkatkan daya saing di pasar global, serta memperkuat ketahanan energi nasional.
“Dengan dukungan mitra global, PGE optimis dapat memenuhi target 1 GW dalam dua tahun ke depan, memperkukuh posisi Indonesia sebagai salah satu pemimpin dalam pengembangan energi panas bumi di tingkat global,” ucap Dirut PGE.
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi.
Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama.
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060.
PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini