Berita Geothermal — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, melantik Profesor Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng., IPU, sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) pada Kamis, 14 Maret 2024. Sebelum menjabat sebagai Dirjen EBTKE, Eniya merupakan Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sejak September 2021 hingga Maret 2023.
Di awal kepemimpinannya, Eniya langsung menyaksikan penandatanganan kontrak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Patuha 2 berkapasitas 45 MW milik BUMN Geo Dipa Energi pada 12 Desember 2024. Ia menargetkan proyek ini bisa beroperasi (COD) dalam dua tahun ke depan. Tak hanya itu, Eniya menargetkan total kapasitas COD PLTP akan mencapai 1.100 MW hingga 2029.
Mengenal Sosok Prof. Eniya Listiani Dewi
Prof. Eniya Listiani Dewi lahir di Magelang pada 14 Juni 1974. Ia merupakan lulusan Waseda University, Jepang, dari jenjang S1 hingga S3. Perjalanan pendidikannya ditempuh melalui berbagai beasiswa, termasuk dari Science and Technology Advance Industrial Development (STAID) Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Putri pasangan Hariyono (alm.) dan Sri Ningsih ini juga pernah bekerja sebagai peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kiprahnya di dunia penelitian telah menghasilkan berbagai inovasi di bidang energi terbarukan, khususnya dalam pengembangan teknologi sel bahan bakar (fuel cell).

Ilmuwan Hebat dengan Segudang Prestasi
Sebagai salah satu ilmuwan perempuan terkemuka di Indonesia, Eniya memiliki kontribusi besar dalam bidang ilmu teknik dan energi terbarukan. Pada tahun 2019, ia meraih penghargaan “GE Indonesia Recognition for Inspiring Women in STEM” atas dedikasi dan kepakarannya dalam bidang elektro-kimia.
Pada tahun 2010, ia menjadi penerima Habibie Award, sekaligus mencetak sejarah sebagai ilmuwan termuda yang meraih penghargaan tersebut pada usia 36 tahun. Salah satu inovasi terobosannya adalah penemuan katalis baru untuk sel bahan bakar, yang kemudian berkembang menjadi teknologi Zinc-Air Fuel Cell (ZAFC), sebuah generator listrik berbahan bakar logam dan oksigen.
Karya lainnya yang berpengaruh adalah ThamriON, sebuah membran sel bahan bakar yang dikembangkan dari plastik yang direaksikan dengan asam sulfat sehingga dapat menghantarkan listrik. Inovasi ini mendapatkan Penghargaan Inovasi Paten dari Ditjen HKI pada 2010 dan 80 persen materialnya dikembangkan dari sumber lokal, menjadikannya lebih ekonomis.
Kaya Penghargaan dan Kontribusi Akademik
Prof. Eniya telah mengumpulkan 10 penghargaan nasional dan 7 penghargaan internasional, termasuk Soegeng Sarjadi Award, The Habibie Award 2010, Patent Innovation Award, Asia Excellence Award, ASEAN Achievement Award, dan ASEAN Young and Technology Award.
Selain itu, ia telah menghasilkan 209 publikasi ilmiah, 6 buku atau bagian buku, 19 jurnal internasional, 17 jurnal nasional, serta puluhan prosiding nasional. Ia juga memiliki 5 hak paten dan merek dagang, dua di antaranya telah terdaftar sejak 2015.

Tampil Fashionable dan Penyuka Musik
Di luar kesibukannya sebagai ilmuwan dan pejabat negara, Eniya juga dikenal sebagai pribadi yang dinamis. Ia aktif membagikan aktivitasnya di media sosial, termasuk dokumentasi kerja dan kebersamaannya dengan keluarga. Yang menarik, unggahannya sering disertai dengan latar musik dari berbagai genre, seperti lagu “Amazing” dari Aerosmith atau lagu pop Indonesia seperti “Bandung” dari Yura Yunita.
Selain itu, dalam berbagai kesempatan resmi, ia kerap tampil fashionable dengan sentuhan khas budaya Nusantara. Salah satu momen menarik adalah ketika ia mengenakan aksesori kepala khas Indonesia Timur dalam acara malam apresiasi stakeholder Ditjen EBTKE.
Dengan kombinasi kepakaran, kepemimpinan, serta kepribadian yang dinamis, Prof. Eniya Listiani Dewi menjadi inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia dalam bidang sains, teknologi, dan kepemimpinan energi terbarukan. Keberadaannya di posisi strategis Ditjen EBTKE diharapkan mampu mendorong Indonesia menuju transisi energi yang lebih berkelanjutan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini