Berita Geothermal —– Panas Bumi Hu’u Daha di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam penambangan tembaga yang rendah karbon. Langkah ini menjadikan proyek tersebut sebagai yang pertama di Indonesia dalam mengintegrasikan energi panas bumi untuk operasional tambang tembaga berkelanjutan.
Lapangan panas bumi Hu’u Daha, khususnya di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, merupakan area kerja penambangan tembaga yang dikelola oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM). Perusahaan ini merupakan joint venture antara Eastern Star Resources Pty Ltd (80%) dan PT Aneka Tambang Tbk (20%). Selain memiliki potensi mineral, wilayah kontrak kerja tersebut juga menyimpan sumber daya panas bumi.
Pihak Sumbawa Timur Mining telah menunjukkan minat dalam mengelola energi bersih ini dan telah menyelesaikan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi (PSPE) di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Hu’u Daha. Berdasarkan hasil eksplorasi, cadangan terduga panas bumi di wilayah ini mencapai 61 megawatt (MW).
Pada tahun 2024, STM dinyatakan sebagai pemenang lelang WKP Hu’u Daha melalui keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Surat keputusan ini diserahkan secara simbolis kepada Presiden Direktur STM, Bede Evans, dalam pembukaan Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) di Jakarta Convention Center, September 2024.
Integrasi Panas Bumi untuk Penambangan Berkelanjutan
Pihak STM menyatakan bahwa penerimaan izin ini merupakan pencapaian penting dalam mewujudkan visi perusahaan menjadi tambang tembaga kelas dunia yang didukung oleh energi terbarukan. Penggunaan panas bumi sebagai sumber energi diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi operasional.
Sejak 2018, STM telah melaksanakan PSPE yang mencakup survei geologi, geokimia, dan geofisika, serta pengeboran satu sumur eksplorasi untuk uji tekanan suhu dan injektivitas. Laporan akhir hasil PSPE telah diserahkan kepada Direktorat Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM. Tahap PSPE ini dinyatakan selesai pada 2023.
Pada Mei 2024, STM mengajukan minat dan mengikuti proses pelelangan terbatas untuk pengelolaan WKP Hu’u Daha. Setelah melalui seleksi ketat, perusahaan ditetapkan sebagai pemenang pada Agustus 2024 dan diberikan izin eksplorasi lanjutan. STM kini tengah melengkapi persyaratan untuk memperoleh Izin Panas Bumi (IPB) guna melanjutkan pengembangan proyek.
Presiden Direktur STM, Bede Evans, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan energi panas bumi akan menjadikan Sumbawa Timur Mining sebagai perusahaan tambang tembaga pertama di Indonesia yang menggunakan sumber energi terbarukan secara langsung dalam operasionalnya.
“Kami berharap penggunaan energi panas bumi ini dapat mengurangi emisi karbon dan menghasilkan tembaga dengan intensitas karbon yang lebih rendah. Ini selaras dengan komitmen kami terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ungkapnya dikutip dari situs resmi Sumbawa Timur Mining, Senin (17/3).
Sementara itu, Manajer Eksplorasi STM, Galih Perdana, menjelaskan bahwa pemanfaatan energi panas bumi sebesar 60 MW dapat mengurangi emisi karbon hingga 300.000 ton per tahun. Selain itu, penggunaan energi in-situ (langsung di lokasi) dapat menekan biaya operasional secara signifikan. Bagi pemerintah, proyek ini juga berkontribusi terhadap peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta pertumbuhan ekonomi daerah melalui investasi dan program pemberdayaan masyarakat.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pemanfaatan panas bumi di Hu’u Daha mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah NTB. Dinas ESDM NTB dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa sumber daya panas bumi di wilayah ini memiliki potensi besar untuk penyediaan energi bersih.
Selain manfaat lingkungan, pengembangan energi panas bumi juga berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan panas bumi melalui insentif kebijakan dan kerja sama dengan sektor swasta.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini