Berita Geothermal — PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Maluku, sesuai dengan arahan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.
Pembangunan pembangkit panas bumi di Maluku ini merupakan bagian dari upaya PLN memperluas pemanfaatan energi baru terbarukan.
PLTP yang direncanakan memiliki total kapasitas 40 MW dan akan dikembangkan secara bertahap melalui dua Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang telah dimiliki PLN di Maluku, yaitu Tulehu dan Wapsalit. Saat ini, PLN juga tengah menjajaki potensi panas bumi lainnya di Banda Baru, Pulau Seram.
Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PT PLN, Gregorius Adi Trianto, mengatakan bahwa pembangunan pembangkit panas bumi ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
“Kami menjalankan arahan Pemerintah untuk mempercepat pengembangan pembangkit berbasis energi terbarukan, salah satunya panas bumi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (17/4).
Rincian Proyek PLTP di Maluku
• PLTP Wapsalit (20 MW): Saat ini dalam tahap eksplorasi oleh pengembang swasta. Target operasi komersial (COD) direncanakan pada tahun 2028.
• PLTP Tulehu (2×10 MW): Sedang dalam proses pengadaan oleh PLN dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2031.
• Banda Baru (25 MW): Potensi panas bumi di Pulau Seram ini akan ditawarkan dalam proses market sounding oleh Ditjen EBTKE pada April 2025.
Pendanaan dan Mitra
PLN saat ini sedang melakukan studi bersama calon mitra strategis, yang ditargetkan selesai pada Juli 2025. Setelah itu, perusahaan akan menandatangani perjanjian kerja sama melalui skema GEECA (Gaya Energi dan Energi Terbarukan) pada triwulan IV tahun 2025.
Menurut Gregorius, pendanaan proyek PLTP di Maluku berasal dari kombinasi dana internal PLN dan potensi pembiayaan eksternal, termasuk hibah dari lembaga keuangan nasional maupun internasional.
“Untuk tahap awal, biaya kegiatan hulu seperti pengeboran eksplorasi akan ditanggung oleh mitra, sementara PLN akan menangani aspek perizinan, pengadaan lahan, serta pembangunan infrastruktur sisi hilir,” jelasnya.
Manfaat bagi Ketahanan Energi
Pembangunan PLTP di Maluku diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan wilayah tersebut pada sumber energi fosil. Pasokan listrik akan semakin andal dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya pemerintah mendorong transisi menuju energi bersih.
PLN juga menegaskan komitmennya untuk mengembangkan proyek serupa di wilayah lain seperti Sulawesi dan bagian timur Indonesia, guna mendukung peningkatan kapasitas pembangkit dan kelancaran rantai pasok energi nasional.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini