Berita Geothermal — Gunung Tangkuban Perahu, objek wisata panas bumi di Bandung, Jawa Barat, bukan hanya terkenal karena keindahan alam dan kawah-kawahnya yang menakjubkan, tetapi juga karena legendanya yang melekat erat.
Di balik keindahan destinasi wisata panas bumi Tangkuban Parahu, ada nuansa mistis dari mitos yang berkembang turun-temurun.
Secara administratif pemerintahan, Tangkuban Perahu termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang dan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Destinasi wisata ini erat kaitannya dengan kisah Sangkuriang dan Dayang Sumbi. Sangkuriang adalah seorang pemuda yang tanpa sadar jatuh cinta pada ibunya sendiri, Dayang Sumbi. Saat Dayang Sumbi menyadari hubungan terlarang ini, ia mengajukan syarat berat: Sangkuriang harus membuat sebuah perahu dan danau dalam semalam jika ingin menikahinya.
Dengan bantuan makhluk gaib, Sangkuriang hampir menyelesaikan tugasnya. Namun, Dayang Sumbi menggagalkan usaha itu dengan membuat fajar palsu, sehingga para makhluk halus berhenti bekerja.
Marah karena gagal, Sangkuriang menendang perahu yang hampir selesai hingga terbalik. Perahu itulah yang dipercaya menjadi Gunung Tangkuban Perahu, dengan bentuknya yang menyerupai perahu terbalik.
Larangan dan Mitos di Tangkuban Perahu
Sebagai tempat yang memiliki legenda kuat, Tangkuban Perahu juga memiliki beberapa pantangan dan mitos yang masih dipercaya oleh sebagian orang, terutama warga asli setempat. Berikut ini sederet larangan
- Larangan Membicarakan Kisah Sangkuriang Secara Sembarangan
Penduduk setempat percaya bahwa mengolok-olok legenda bisa mendatangkan kesialan atau membuat pengunjung tersesat. Wisatawan dianjurkan untuk menghormati cerita rakyat ini.
- Pantangan Bagi Pasangan yang Belum Menikah
Ada kepercayaan bahwa pasangan kekasih yang belum menikah sebaiknya tidak berkunjung ke Tangkuban Perahu bersama. Konon, mereka bisa mengalami pertengkaran hebat atau bahkan hubungannya kandas setelah berkunjung ke sini.
- Larangan Mengambil Batu atau Tanah dari Kawasan Tangkuban Perahu
Seorag warga setempat mengatakan, beberapa wisatawan pernah mengalami kejadian aneh setelah membawa pulang batu atau tanah dari Tangkuban Perahu. Mereka mengaku mengalami mimpi buruk atau mendapatkan nasib sial hingga akhirnya mengembalikan batu tersebut.
- Jangan Berbuat Tidak Sopan
Pengunjung disarankan untuk tidak berkata kasar, membuang sampah sembarangan, atau berbuat hal yang tidak sopan di kawasan ini. Konon, hal itu bisa membuat makhluk halus marah, yang menyebabkan kejadian tak diinginkan, seperti tersesat atau terkena musibah kecil.
Keunikan Geologi: Kawah-Kawah di Tangkuban Perahu
Selain mitosnya, Tangkuban Perahu juga menarik dari segi geologi. Gunung ini masih aktif, dengan beberapa kawah yang menjadi daya tarik utama:
- Kawah Ratu
• Kawah terbesar dan paling ikonik di Tangkuban Perahu.
• Pengunjung bisa melihat asap belerang yang keluar dari kawah ini.
• Pemandangan sangat indah, terutama di pagi hari. - Kawah Domas
• Berbeda dengan Kawah Ratu, di sini pengunjung bisa mendekati sumber air panas dan merebus telur langsung di air belerang.
• Air panas di kawasan ini dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan kulit. - Kawah Upas
• Kawah yang lebih kecil dan lebih jarang dikunjungi karena medannya cukup sulit.
• Memiliki warna tanah yang lebih terang akibat kandungan belerang tinggi.
Kombinasi Wisata Alam dan Mistis
Tangkuban Perahu adalah destinasi wisata yang unik karena menawarkan kombinasi antara keindahan alam, fenomena geologi, dan cerita rakyat yang melegenda. Wisatawan yang datang tidak hanya bisa menikmati pemandangan spektakuler, tetapi juga merasakan aura mistis dari mitos yang berkembang di masyarakat.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini