Jakarta, Berita Geothermal – Anak usaha PT Barito Renewables Tbk (BREN), Star Energy Geothermal, telah menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak Binary.
Dengan selesainya proyek ini, kapasitas pembangkit listrik perusahaan bertambah sebesar 15,5 Megawatt (MW), sehingga total kapasitas terpasang Star Energy Geothermal kini mencapai 901,5 MW.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia, berkat lokasinya di Cincin Api Pasifik. Dengan bertambahnya kapasitas ini, Star Energy Geothermal semakin memperkuat posisinya dalam industri energi terbarukan.
Direktur Utama Barito Renewables, Hendra Tan, menyampaikan bahwa commissioning test untuk proyek Salak Binary telah rampung. Dalam uji coba selama 72 jam, pembangkit ini berhasil menghasilkan listrik sebesar 15,5 MW, melampaui ekspektasi awal.
“Hasil ini lebih tinggi dari perkiraan awal kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan dan tim yang telah mendukung penyelesaian proyek ini,” ujar Hendra, dikutip Selasa (11/02/2025).
Proyek Salak Binary merupakan bagian dari strategi ekspansi Barito Renewables dalam sektor energi baru terbarukan. Selain panas bumi, BREN juga telah mengakuisisi pembangkit listrik tenaga angin pada 2024 dengan kapasitas sebesar 78,75 MW.
Selain itu, Star Energy Geothermal baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Schlumberger, perusahaan teknologi energi global, untuk mengembangkan dan mengindustrialisasi solusi teknologi di sektor energi panas bumi.
Kemitraan ini bertujuan untuk menerapkan teknologi yang dapat meningkatkan keekonomian proyek panas bumi konvensional serta mengoptimalkan tingkat pemulihan aset panas bumi.
Vice President Renewables and Energy Efficiency Schlumberger, Irlan Amir, menekankan pentingnya kolaborasi dengan pelanggan dalam mengembangkan teknologi untuk industri panas bumi.
“Dalam industri dengan tingkat risiko dan biaya produksi listrik yang tinggi, kami menyambut kerja sama dengan Star Energy Geothermal guna menghadirkan teknologi inovatif yang mampu mengurangi risiko proyek serta meningkatkan efisiensi keekonomian proyek energi bersih ini,” jelasnya.
Di bidang teknologi informasi, Star Energy Geothermal menggandeng Kyndryl, penyedia layanan infrastruktur IT global, untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan generatif (GenAI) dalam operasional perusahaan.
Melalui pemanfaatan teknologi cloud-native, Kyndryl akan menerapkan platform open integration yang diperkuat AI, Kyndryl Bridge, guna meningkatkan efisiensi operasional unit panas bumi melalui otomatisasi dan AI Operations (AIOps).
Transformasi digital ini diharapkan tidak hanya menekan biaya operasional, tetapi juga meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas sistem, sehingga Star Energy Geothermal dapat merespons perubahan kebutuhan bisnis dengan lebih cepat dan efisien.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini