Berita Geothermal — Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus mengembangkan pemanfaatan panas bumi, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di tingkat global. Salah satu langkah ekspansi terbaru adalah kerja sama dengan dua perusahaan BUMN Kenya, yakni Electricity Generating Company PLC (KenGen) dan Geothermal Development Company (GDC). Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan energi panas bumi di Kenya, khususnya di wilayah Longonot dan Suswa.
Direktur Keuangan Pertamina NRE, Nelwin Aldriansyah, menyatakan bahwa KenGen dan GDC akan membentuk perusahaan patungan dengan PGE untuk pengembangan proyek ini. “Ini merupakan proyek baru yang menjadi langkah strategis dalam memperluas kapasitas energi terbarukan,” ujarnya.
Kenya sendiri telah memiliki sistem elektrifikasi berbasis panas bumi dengan kapasitas terpasang sekitar 1.200 megawatt (MW). Namun, pemerintah setempat ingin meningkatkan kapasitas tersebut untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus bertumbuh.
Pengembangan Panas Bumi di Longonot
PGE berencana melakukan pengeboran eksplorasi di Longonot dengan target kapasitas sebesar 35 MW, yang diharapkan mulai beroperasi pada 2027.
Longonot sendiri merupakan lokasi strategis karena memiliki potensi panas bumi yang sangat besar.
Selain PGE, pemafaatan panas bumi di Longonot juga sedang diupayakan ole Africa Geothermal International. Perusahaan ini menargetkan kapasitas sebesar 140 MW. Proyek ini tengah berada dalam tahap perizinan dan akan dikembangkan dalam beberapa fase. Konstruksi proyek direncanakan dimulai pada 2024 dan diproyeksikan beroperasi secara komersial pada 2025.
Potensi dan Karakteristik Gunung Longonot
Longonot merupakan gunung berapi strato yang terletak di tenggara Danau Naivasha, bagian dari Lembah Rift Besar. Gunung ini memiliki kaldera raksasa berukuran 8 x 12 km, yang terbentuk akibat letusan besar lava trachytic sekitar 21.000 tahun lalu. Kerucut puncaknya memiliki kawah berdiameter 1,8 km, dan letusan terakhirnya tercatat terjadi pada tahun 1860-an. Saat ini, kawasan ini berada dalam kondisi tidak aktif dan dilindungi sebagai bagian dari Taman Nasional Gunung Longonot oleh Kenya Wildlife Service.
Selain potensinya dalam pengembangan energi, Gunung Longonot juga dikenal sebagai destinasi pendakian yang cukup menantang, dengan rute sepanjang 8-9 km yang membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk perjalanan pulang pergi. Lokasinya yang hanya berjarak sekitar 60 km dari Nairobi menjadikannya aksesibel bagi wisatawan maupun pengembang proyek energi.
Kontribusi PGE dalam Transisi Energi Global
Ekspansi PGE ke Kenya tidak hanya memperluas portofolio perusahaan, tetapi juga berkontribusi pada transisi energi global menuju sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan. Dengan kerja sama strategis bersama KenGen dan GDC, serta pengembangan proyek panas bumi di Longonot, PGE menegaskan komitmennya dalam mempercepat pemanfaatan energi terbarukan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini