Berita Geothermal — Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (CEO BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani, mengadakan pertemuan dengan jajaran direksi PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM pada Selasa, 25 Maret 2025.
Pertemuan ini membahas peluang pembiayaan pengusahaan panas bumi guna mendukung transisi energi berkelanjutan dan upaya dekarbonisasi di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, hadir bersama para direktur PGE lainnya.
Rosan menekankan bahwa pengembangan energi panas bumi di Indonesia merupakan peluang besar untuk mendorong investasi, hilirisasi, serta mendukung swasembada energi nasional.
Rosan menyebutkan, pertemuan dengan pihak Pertamina dan PGE juga sekaligus membahas masa depan energi Indonesia yang bersih dan berkelanjutan.
“Ini (investasi panas bumi) merupakan langkah strategis yang akan menjadi pilar penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Rosan.
Sebelumnya, pihak PGE secara terbuka menyatakan harapan agar BPI Danantara yang baru dibentuk oleh Presiden Prabowo turut serta dalam pembiayaan sektor energi panas bumi. Julfi Hadi menegaskan bahwa bisnis panas bumi yang digarap oleh PGE memiliki fundamental yang kuat dan menarik bagi investor.
“Fundamental proyek-proyek kami sangat baik, sehingga jika Danantara masuk, kami sudah menyiapkan proyek-proyek yang potensial untuk investasi,” kata Julfi dalam wawancara dengan BeritaGeothermal.com, Kamis (27/3).
Julfi juga menjelaskan bahwa Danantara dipastikan akan mencari proyek dengan prospek investasi yang menarik. Menurutnya, bisnis geothermal yang dikelola PGE memiliki fundamental yang solid, baik dari segi teknis maupun komersial.
“Mulai dari risiko teknis yang dapat dikelola hingga komersialisasi proyek, kini tarif listrik dari panas bumi sudah lebih kompetitif,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa adanya insentif dari pemerintah, termasuk percepatan investasi dan efisiensi belanja modal (Capex), semakin menjadikan sektor ini sebagai peluang strategis.
“Sebagai penyedia energi base load, PGE berharap proyek-proyek kami dapat menarik perhatian Danantara,” ujarnya.
Di sisi lain, Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio, mengungkapkan bahwa dukungan Danantara terhadap proyek PGE dapat berbentuk berbagai skema pendanaan, tidak hanya melalui suntikan modal langsung.
“Dukungan bisa berupa akses ke fresh capital, baik melalui investasi langsung maupun dengan membawa mitra strategis dari luar negeri. Selain itu, bisa juga dalam bentuk pengenalan teknologi baru atau kolaborasi dengan penyedia teknologi internasional untuk membantu pengembangan sektor ini,” jelasnya.
Dengan sinergi antara Danantara dan PGE, diharapkan pengembangan energi panas bumi di Indonesia semakin berkembang, mendukung ketahanan energi nasional, serta berkontribusi pada target net zero emission.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini