Berita Geothermal –PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) dan PT Pertamina Gas (Pertagas) resmi menandatangani Joint Study Agreement (JSA) untuk pengembangan hidrogen hijau (green hydrogen) dan amonia hijau. Inisiatif ini bertajuk “Penggunaan Listrik dari Panas Bumi untuk Beyond Energy” sebagai bagian dari upaya mendorong transisi energi berkelanjutan.
Kolaborasi antara dua entitas di bawah naungan Pertamina (Persero) ini bertujuan mendukung dekarbonisasi sektor energi nasional. Penandatanganan JSA berlangsung di Grha Pertamina pada Rabu (5/2) dan dihadiri oleh Direktur Strategi Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) A. Salyadi Saputra, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Rosa Permata Sari, Direktur Proyek dan Operasi Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) Norman Ginting, serta Direktur Utama dan jajaran Direksi PGE dan Pertagas.
Sebagai pengembang panas bumi terbesar di Indonesia, PGE telah lama mengembangkan teknologi produksi hidrogen hijau dari sumber panas bumi, salah satunya di PLTP Ulubelu, Lampung. Dikutip dari Instagram PGE, Direktur Operasi PGE Ahmad Yani menyebutkan, saat ini PGE tengah menjalankan proyek percontohan dengan target produksi green hydrogen sebanyak 100 kg per hari.
Ia menekankan bahwa meskipun hidrogen hijau dapat diperoleh dari berbagai sumber, panas bumi merupakan pilihan utama di Indonesia karena ketersediaannya selama 24 jam dan sangat melimpah.
Di sisi lain, Pertagas sebagai perusahaan energi gas nasional memiliki keahlian dalam pengelolaan infrastruktur energi yang dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan serta distribusi hidrogen dan amonia hijau. Kedua bahan bakar ramah lingkungan ini memiliki potensi besar dalam sektor transportasi untuk mendukung pengurangan emisi karbon.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyatakan bahwa kemitraan ini akan mempercepat pemanfaatan potensi energi panas bumi sebagai sumber energi bersih. Ia menambahkan bahwa pengembangan energi panas bumi merupakan langkah strategis untuk mewujudkan swasembada energi nasional sekaligus mendukung transisi energi di lingkungan Pertamina Group.
“Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen PGE sebagai pemimpin industri panas bumi serta peran Pertagas dalam membuka peluang bisnis baru guna mewujudkan Pertamina sebagai green energy giant,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso menegaskan kesiapan Pertagas dalam membangun ekosistem energi hijau di Indonesia.
“Kerjasama ini merupakan langkah penting dalam memastikan pasokan hidrogen hijau dan amonia hijau, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor,” jelasnya.
Dengan adanya kerja sama ini, kedua perusahaan berharap dapat mempercepat transformasi energi berkelanjutan di Indonesia.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini