Berita Geothermal — Tahap eksplorasi dalam pengusahaan energi panas bumi merupakan fase paling krusial sekaligus penuh tantangan. Di tahap inilah berbagai risiko besar harus dihadapi dalam penguasahaan panas bumi, termasuk biaya yang tidak sedikit.
Untuk mengebor satu sumur eksplorasi panas bumi, dibutuhkan dana sekitar 7 juta dolar AS, atau setara Rp112 miliar (dengan kurs Rp16.000 per 1 USD), dengan tingkat keberhasilan hanya sekitar 50 persen. Angka tersebut belum termasuk kebutuhan pembangunan infrastruktur pendukung seperti akses jalan untuk mobilisasi peralatan berat.
Tujuan utama pengeboran sumur eksplorasi ini adalah untuk mendapatkan informasi rinci mengenai kondisi geologi bawah permukaan, terutama untuk mengidentifikasi dan memastikan cadangan panas bumi yang tersembunyi di kedalaman antara 1.500 hingga 3.000 meter.
Menariknya, lahan yang dibutuhkan untuk satu lokasi pengeboran tergolong minimal, hanya seluas sebuah lapangan sepak bola.
Setelah sumur eksplorasi dibor, data yang diperoleh akan dianalisis melalui studi kelayakan yang mencakup aspek teknis, ekonomi, dan lingkungan. Apabila hasilnya dinyatakan layak, proyek kemudian dilanjutkan ke tahap eksploitasi, yaitu pengembangan lapangan secara menyeluruh. Tahapan eksploitasi panas bumi ini mencakup pengeboran sumur produksi dan sumur reinjeksi, pembangunan fasilitas lapangan, serta operasional pembangkit dan jaringan transmisi listrik.
Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) bekerja dengan mengalirkan uap dari sumur ke turbin pembangkit melalui pipa, sementara air kondensat yang dihasilkan kemudian disuntikkan kembali ke dalam tanah melalui sumur injeksi. Proses ini menjaga keseimbangan reservoir dan memastikan keberlanjutan sistem panas bumi dalam jangka panjang.
Selain mendukung transisi energi bersih, pemanfaatan panas bumi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Keberadaan proyek PLTP dapat meningkatkan ketersediaan listrik yang andal, membuka peluang ekonomi lokal, dan mendukung upaya nasional dalam mencapai ketahanan energi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Artinya, pengembangan energi panas bumi sebagai bagian dari upaya membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Indonesia.***
Sumber: YouTube Ditjen EBTKE
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini