Berita Geothermal – Indonesia merupakan produsen energi panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Berdasarkan data ThinkGeoEnergy, kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia hingga 2024 mencapai 2.356 MW yang diproduksi oleh tujuh perusahaan operator panas bumi.
Berikut adalah tujuh perusahaan operator panas bumi di Indonesia lengkap dengan pembangkit dan kapasitasnya dirangkum dari laman Supreme Ennergy, Jumat, 7 Februari 2025.
- Pertamina Geothermal Energy (PGE)
Saat ini, PGE mengelola dan memasok uap untuk 21 PLTP di enam wilayah kerja, yaitu Kamojang, Sibayak (Sumatera Utara), Ulubelu, Lahendong, Lumut Balai (Sumatera Selatan), dan Karaha (Jawa Barat), dengan kapasitas terpasang 672 MW. Selain itu, PGE juga menjalin kontrak operasi bersama dengan beberapa operator panas bumi lainnya dengan kapasitas total 1.205 MW.
PLTP yang dioperasikan oleh PGE:
• 235 MW di Kamojang Unit 1, 2, 3, 4, 5 (Jawa Barat) (Catatan: Unit 1, 2, dan 3 dioperasikan oleh PLN)
• 120 MW di Lahendong Unit 1, 2, 3, 4, 5, 6 (Sulawesi)
• 5 MW di Lahendong Binary (Sulawesi)
• 110 MW di Ulubelu Unit 1 & 2 (Lampung, Sumatra) (Catatan: Memasok uap ke PLN)
• 110 MW di Ulubelu Unit 3 & 4 (Lampung, Sumatra)
• 55 MW di Lumut Balai Unit 1 (Sumatera Selatan)
• 30 MW di Karaha Bodas (Jawa Barat)
• 12 MW di Sibayak Unit 1, 2, 3 (Sumatera Utara)
Proyek yang sedang berjalan:
• Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas 55 MW.
• Pengembangan infrastruktur dan pengeboran sumur untuk PLTP 55 MW di wilayah kerja Sungai Penuh, Jambi, Sumatra.
• Perencanaan pembangunan dua PLTP berkapasitas 55 MW di wilayah kerja Hululais, Bengkulu, Sumatra.
- Star Energy Geothermal
Star Energy Geothermal didirikan pada tahun 2003 dan saat ini mengoperasikan tiga PLTP dengan total kapasitas terpasang 874 MW. Dengan kapasitas terpasang sebesr itu, Star Energy menjadi produsen energi panas bumi terbesar di Indonesia.
PLTP yang dioperasikan oleh Star Energy:
• PLTP Salak (337 MW) di Jawa Barat – Diakuisisi dari Chevron pada 2017
• PLTP Darajat (270 MW) di Jawa Barat – Diakuisisi dari Chevron pada 2017
• PLTP Wayang Windu (227 MW) di Jawa Barat – Diakuisisi dari Magma Nusantara Limited pada 2004
Proyek yang sedang berjalan:
• Eksplorasi potensi panas bumi di Gunung Hamiding, Maluku Utara.
• Eksplorasi di Sekincau, Lampung, Sumatra.
- PT Geo Dipa Energi
PT Geo Dipa Energy didirikan pada tahun 2002 oleh pemerintah Indonesia untuk mengembangkan dan mengoperasikan PLTP Dieng dan Patuha. Mengelola dua PLTP dengan total kapasitas 125 MW, Geo Dipa Energy bertekad menjadi perusahaan panas bumi yang andal dan terpercaya.
PLTP yang dioperasikan oleh Geo Dipa Energy:
• PLTP Dieng Unit 1 (70 MW) di Jawa Tengah.
• PLTP Patuha Unit 1 (55 MW) di Jawa Barat.
Proyek yang sedang berjalan:
• Pengembangan PLTP Dieng Unit 2 (55 MW), saat ini dalam tahap pengeboran sumur uap.
• Pengembangan PLTP Patuha Unit 2.
• Eksplorasi di wilayah kerja Candradimuka.
• Eksplorasi di wilayah kerja Arjuno-Welirang.
- KS Orka Renewables PTE LTD
Didirikan pada tahun 2015, KS Orka Renewables mengelola dan mengoperasikan empat pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tersebar di Sumatera Utara dan Flores.
Pembangkit yang dioperasikan:
• Pembangkit Sorik Marapi Unit 1, 2, dan 3 di Sumatera Utara dengan total kapasitas 140 MW.
• Pembangkit Sokoria di Flores dengan kapasitas 5 MW.
Proyek yang sedang berjalan:
• Pengembangan pembangkit Sorik Marapi Unit 4 dengan kapasitas 50 MW.
• Eksplorasi di wilayah kerja Samosir, Sumatera Utara.
- PT Supreme Energy
Berdiri sejak 2007, Supreme Energy memiliki visi menjadi perusahaan panas bumi terkemuka yang menghasilkan listrik bersih dan berkelanjutan. Saat ini, perusahaan mengoperasikan tiga pembangkit dengan kapasitas total 130 MW di dua wilayah kerja.
Pembangkit yang dioperasikan:
• Unit 1 dan 2 di Rantau Dedap, Sumatera Selatan, masing-masing berkapasitas 45,6 MW.
• Pembangkit Muara Laboh Unit 1 di Sumatera Barat dengan kapasitas 85 MW.
Proyek yang sedang berjalan:
• Eksplorasi di wilayah kerja Rajabasa.
• Pengembangan Muara Laboh Unit 2 dengan kapasitas 75 MW.
- Sarulla Operations Limited (SOL)
Sarulla Operations Limited adalah konsorsium yang terdiri dari Medco Power Indonesia, INPEX, Ormat Technologies, Itochu Corporation, dan Kyushu Electric Power. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 setelah memperoleh hak dari PLN untuk mengembangkan proyek panas bumi Sarulla di Sumatera Utara.
Pembangkit yang dioperasikan oleh SOL:
• 110 MW Silangkitang (SIL) Unit 1
• 110 MW Namora-I-Langit (NIL) Unit 1
• 110 MW Namora-I-Langit (NIL) Unit 2
- PLN Gas and Geothermal (PLNGG)
PLNGG adalah anak perusahaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tidak hanya membeli listrik dari operator panas bumi independen, tetapi juga mengoperasikan beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi sendiri.
Pembangkit yang dioperasikan oleh PLN:
• Ulubelu Unit 1 dan 2 (110 MW) – Uap disuplai oleh Pertamina Geothermal Energy.
• Kamojang Unit 1 (30 MW), Unit 2 (55 MW), dan Unit 3 (55 MW) – Uap disuplai oleh Pertamina Geothermal Energy.
• Ulumbu Unit 1,2,3,4 (10 MW) di Flores.
• Mataloko (2,5 MW) di Flores.
Proyek pengembangan PLNGG:
• Tulehu (20 MW) di Maluku Tengah.
• Atadel (10 MW) di Nusa Tenggara Timur.
• Songa Wayaua (10 MW) di Maluku Utara.
• Tangkuban Perahu (20 MW) di Jawa Barat.
Dengan komitmen Indonesia untuk meningkatkan produksi listrik berbasis energi terbarukan dan kekayaan sumber daya panas bumi yang dimiliki, pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi diperkirakan akan terus bertumbuh di masa depan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini