Berita Geothermal — Pengembang energi panas bumi asal Turki, Hitay Energi, menggelar pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Aceh, guna membahas kelanjutan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di wilayah tersebut.
Pertemuan berlangsung di ruang kerja Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar, pada Kamis (20/03). Hadir dalam pertemuan tersebut Bupati Tagore Abubakar, Wakil Bupati Armia, serta sejumlah pejabat dinas terkait dari Pemkab Bener Meriah. Sementara dari pihak Hitay Energi, turut hadir Direktur Hitay Energy Holding, Remzi Canner Yilmaz, beserta timnya.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari rencana pengusahaan panas bumi di Bener Meriah oleh Hitay Energi. Dalam pertemuan tersebut, Direktur Hitay Energy Holding, Remzi Canner Yilmaz, menyampaikan bahwa perusahaannya berencana membangun PLTP di Bener Meriah dan saat ini sedang dalam proses perizinan lingkungan.
“Saat ini, kami sedang memproses izin UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan) di Kementerian Lingkungan Hidup RI. Proses ini masih berjalan, dan kami berfokus pada lokasi pembangunan fasilitas geothermal di Kabupaten Bener Meriah,” ujar Remzi.
Menurutnya, lokasi panas bumi yang paling potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik berada di Kecamatan Pintu Rime Gayo. Dari hasil survei awal, ditemukan beberapa titik dengan potensi luar biasa untuk pembangunan pembangkit listrik.
“Kami berharap rencana pembangunan PLTP ini dapat segera terealisasi,” tambahnya.
Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar, menyatakan dukungannya terhadap investasi perusahaan asal Turki tersebut. Ia menegaskan bahwa pengembangan energi baru terbarukan merupakan salah satu visi pemerintahannya.
“Kami sangat mendukung proyek ini, karena pemanfaatan panas bumi akan membawa banyak keuntungan bagi masyarakat Kabupaten Bener Meriah. Selain penyerapan tenaga kerja dalam tahap eksplorasi, proyek ini juga akan meningkatkan pendapatan daerah serta memungkinkan adanya transfer teknologi dari negara maju ke wilayah kita,” ujar Tagore.
Lebih lanjut, Tagore mengungkapkan bahwa pemanfaatan panas bumi untuk energi listrik di Bener Meriah juga berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dioksida.
“Dengan adanya fasilitas ini, kita dapat membantu mengurangi 17,4 juta ton emisi CO2 per tahun di Indonesia. Oleh karena itu, kami berharap pembangunan PLTP ini dapat terealisasi dalam dua tahun ke depan,” tegasnya.
Tagore juga menyebutkan bahwa proyek ini merupakan berkah bagi Kabupaten Bener Meriah. Ia mengingatkan bahwa sebelumnya ada tiga kabupaten di Aceh yang disurvei untuk eksplorasi panas bumi, namun ternyata potensi tertinggi ditemukan di Bener Meriah.
“Alhamdulillah, potensi yang ada di Bener Meriah memiliki kualitas tinggi. Semoga proyek ini membawa berkah bagi masyarakat,” pungkasnya.
Menanggapi dukungan dari pemerintah daerah, Remzi menyampaikan bahwa Hitay Energi selaku pemegang konsesi potensi panas bumi di Kabupaten Bener Meriah berkomitmen penuh untuk berinvestasi dalam pengembangan proyek tersebut.
“Kami berkomitmen untuk merealisasikan proyek ini secepat mungkin,” tutupnya.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini