Berita Geothermal — PT Geo Dipa Energi (Persero), BUMN yang bergerak di sektor panas bumi, akan memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Patuha 2 di Jawa Barat dan PLTP Dieng 2 di Jawa Tengah. Masing-masing PLTP direncanakan memiliki kapasitas 55 MW dengan target Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2027.
Direktur Utama Geo Dipa Energi, Yudistian Yunis, menjelaskan rencana tersebut dalam acara media gathering yang digelar di Jakarta pada Rabu (26/2). Yudistian menyebutkan, proyek ini akan memperkuat kapasitas listrik berbasis energi baru terbarukan, mendukung target transisi energi nasional, sekaligus memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan dan pembangunan berkelanjutan.
“Tahun ini kami akan memulai tahap Engineering, Procurement, and Construction (EPC) untuk PLTP Patuha Unit 2 dan Dieng Unit 2,” ujar Yudistian.
Diketahui, pekerjaan EPC untuk PLTP Patuha 2 di Jawa Barat akan digarap oleh konsorsium PT Inti Karya Persada Tehnik (IKPT) dan PT Wasa Mitra Engineering (WME), yang telah menandatangani kontrak dengan Geo Dipa Energi pada 12 Desember 2024 di Jakarta.
Penandatanganan ini turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, serta Asian Development Bank (ADB).
Pengelolaan Kapasitas Energi Panas Bumi
Dengan tambahan kapasitas dari PLTP Patuha 2 dan Dieng 2, Geo Dipa akan mengelola total kapasitas energi panas bumi sebesar 240 MW pada tahun 2027. Rincian kapasitas tersebut meliputi:
• PLTP Dieng 1 (60 MW)
• PLTP Patuha 1 (60 MW)
• PLTP Dieng Small Scale (10 MW)
• PLTP Patuha 2 (55 MW)
• PLTP Dieng 2 (55 MW)
Geo Dipa juga telah menyelesaikan pengeboran untuk proyek PLTP Patuha 2, serta uji produksi (well testing) pada 3 dari 6 sumur di Dieng dan 12 dari 12 sumur di Patuha selama tahun 2024.
Kinerja Keuangan dan ESG Tahun 2024
Dalam kesempatan yang sama, Yudistian memaparkan kinerja Geo Dipa pada tahun 2024. Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp1,162 triliun, atau 108 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,077 triliun.
Pendapatan tersebut berasal dari produksi listrik di PLTP Dieng dan Patuha, yang menghasilkan total 859 Gigawatt Hour (GWh).
Geo Dipa juga menunjukkan kinerja keberlanjutan yang positif dengan meraih rating ESG sebesar 58 dari S&P Global. Selain itu, perusahaan memperoleh rating C untuk Climate Change dan Water Security dari The Carbon Disclosure Project (CDP).
“Capaian ini menunjukkan komitmen Geo Dipa dalam pengelolaan dampak lingkungan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ungkap Yudistian.
Geo Dipa turut berkontribusi pada penerimaan negara melalui Setoran Bagian Pemerintah (SBP) sebesar Rp147 miliar, atau 143 persen lebih tinggi dari target sebesar Rp103 miliar. Perusahaan juga menyetorkan dividen sebesar Rp26,9 miliar kepada negara.
Penghargaan dan Inovasi Lingkungan
Pada tahun 2024, kedua unit operasi Geo Dipa berhasil meraih penghargaan PROPER Hijau, yang menandakan kepatuhan tinggi terhadap regulasi lingkungan serta penerapan inovasi ramah lingkungan.
“Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui penerapan teknologi dan inovasi yang ramah lingkungan,” tutup Yudistian Yunis.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini