Berita Geothermal — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menegaskan komitmennya dalam mengembangkan potensi panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam, Aceh.
Dalam rilis yang diterima oleh BeritaGeothermal.com pada Sabtu, 22 Maret 2025, PGE menyampaikan bahwa pengusahaan panas bumi di WKP Seulawah Agam terus berjalan sesuai rencana dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan dan kolaborasi. Proses eksplorasi dilakukan secara optimal melalui sinergi antara PGE dan PT PEMA (Pembangunan Aceh), serta dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.
Sebagai bagian dari komitmen terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), PGE bersama PT PEMA terus melakukan pendekatan partisipatif kepada masyarakat setempat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak memahami manfaat panas bumi baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Progres Terkini
Hingga kini, proses perizinan, pembebasan lahan, serta sosialisasi kepada masyarakat sekitar terus berlangsung sebagai langkah strategis untuk memastikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak. Proses sosialisasi yang dilakukan bertujuan memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai proyek ini.
PGE juga berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memastikan seluruh tahapan pembebasan lahan dilakukan secara transparan dan sesuai regulasi. Selain itu, persiapan untuk pengembangan infrastruktur juga sedang dilakukan, termasuk perencanaan pembangunan jalan akses, jembatan, serta infrastruktur penunjang lainnya untuk mendukung aktivitas pengeboran.
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Edwil Suzandi, menyatakan bahwa dalam upaya mengakselerasi pengembangan energi panas bumi, PGE memastikan bahwa pengusahaan panas bumi Seulawah Agam dilaksanakan dengan tata kelola yang baik dan menjadikan keberlanjutan sebagai prioritas utama.
“Kami menjalankan setiap tahap proyek dengan cermat agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat Aceh,” ujar Edwil.
Kapasitas dan Tahapan Pengembangan
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Seulawah Agam terletak di Aceh Besar dan ditargetkan memiliki kapasitas 55 MW +15 MW dari potensi total 320 MW. Pemanfaatan panas bumi ini dikelola oleh PGE bekerja sama dengan PT PEMA untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Aceh.
Pengusahaan panas bumi Seulawah Agam telah melewati beberapa tahap penting: survei geosains pada 2017-2019, pemetaan geohazard pada 2020-2021, dan pembaruan model konseptual pada 2022-2024. Tahapan ini memberikan dasar teknis yang kuat untuk eksplorasi lebih lanjut.
Komitmen Jangka Panjang
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan pentingnya memastikan bahwa seluruh pengembangan proyek panas bumi, termasuk WKP Seulawah Agam, dilakukan dengan cermat demi menjamin keberlanjutan jangka panjang.
“Kami memastikan bahwa setiap proyek dikembangkan dengan cermat dan sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kapasitas produksi tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sosial,” kata Julfi Hadi.
Hal itu dilkukan sebagaimana dalam pembanguna LTP Lumut Balai Unit 2 yang telah mencapai 94,73% dan ditargetkan beroperasi tahun ini. Kemudian pembangunan Lumut Balai Unit 3, Proyek Lahendong Unit 7 & 8, serta eksplorasi WKP Gunung Tiga di Kabupaten Tanggamus.
Sebagai pemimpin dalam industri energi hijau, PGE terus mengukuhkan komitmennya terhadap keberlanjutan yang telah diakui melalui berbagai penghargaan. PGE berhasil meraih PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia (KLH) selama 14 kali berturut-turut untuk Area Kamojang; tiga tahun berturut-turut untuk Area Ulubelu; dan satu kali untuk Area Lahendong. Komitmen yang sama juga diterapkan dalam pengelolaan WKP Seulawah Agam.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini