Berita Geothermal — Komisi XII DPR RI menegaskan dukungannya terhadap pemanfaatan dan pengembangan panas bumi sebagai sumber energi listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan upaya mewujudkan ketahanan energi nasional yang berbasis energi terbarukan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, saat melakukan kunjungan kerja ke PGE Area Lahendong, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, pada Sabtu (22/3/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memahami lebih dalam potensi, tantangan, serta peluang pengembangan sektor energi panas bumi di wilayah tersebut.
Potensi Besar Panas Bumi di Indonesia
Dalam kunjungan tersebut, Sugeng mengungkapkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong saat ini memiliki kapasitas 120 megawatt dan masih berpotensi dikembangkan hingga 400 megawatt. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, sehingga pemanfaatannya harus dioptimalkan.
“Kami ingin memastikan bahwa operasional PLTP Lahendong berjalan dengan baik. Energi panas bumi adalah sumber daya yang luar biasa, dan kita sebagai bangsa harus bersyukur atas potensi ini,” ujar Sugeng, yang juga merupakan anggota Fraksi NasDem.
Sugeng pun mengkau takjub dengan keberhasilan PGE Area Lahendog dalam pengusahaan panas bumi. Menurutnya, PLTP Lahendong menjadi contoh nyata bagaimana energi panas bumi dapat dikelola secara optimal. Ia menegaskan bahwa energi terbarukan seperti panas bumi memiliki keunggulan karena dapat beroperasi selama 24 jam tanpa terpengaruh kondisi cuaca, berbeda dengan energi surya atau angin.
Dukungan DPR untuk Penganggaran Eksplorasi
Sebagai langkah konkret dalam mendukung pemanfaatan energi panas bumi, DPR RI akan mendorong penganggaran eksplorasi di sektor ini. Sugeng menjelaskan bahwa eksplorasi panas bumi memiliki tantangan besar, terutama karena biaya yang tinggi dan lokasi sumber daya yang umumnya berada di kawasan hutan atau pegunungan yang membutuhkan infrastruktur khusus.
“Setelah melalui kajian komprehensif dari sisi teknis dan pembiayaan, DPR akan merekomendasikan kepada pemerintah agar pengembangan panas bumi mendapatkan pendanaan yang memadai, misalnya melalui dana energi baru dan terbarukan,” jelasnya.
DPR juga berencana mengalokasikan anggaran di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) guna mendukung eksplorasi dan mitigasi risiko investasi di sektor panas bumi. Dengan adanya dukungan anggaran, diharapkan pengembangan panas bumi bisa lebih masif dan efisien.
Manfaat Panas Bumi di Berbagai Sektor
Lebih lanjut, Sugeng menekankan bahwa pemanfaatan panas bumi tidak hanya terbatas pada sektor kelistrikan, tetapi juga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan industri. Di Lahendong, misalnya, energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pengeringan gula kristal atau gula merah ekspor, yang menambah nilai ekonomis bagi masyarakat setempat.
“Ke depan, tren industri global semakin mengarah pada penggunaan energi hijau. Ini menjadikan panas bumi sebagai solusi yang semakin relevan dalam mendukung produksi industri yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Komitmen DPR untuk Transisi Energi Bersih
Sugeng juga menegaskan bahwa Sulawesi Utara memiliki potensi energi panas bumi yang sangat signifikan dan harus dimanfaatkan secara optimal. Indonesia sendiri memiliki sekitar 40% dari total potensi panas bumi dunia, dan sebagian besar cadangan tersebut berada di wilayah-wilayah seperti Sulawesi Utara.
“PLTP Lahendong, yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan PT PLN Indonesia Power, telah menjadi tulang punggung penyediaan listrik berbasis energi bersih di Sulawesi Utara. Kami berharap dapat merumuskan kebijakan konkret untuk mempercepat transisi energi bersih, meningkatkan keandalan pasokan listrik, serta mendorong kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya energi yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan berbagai upaya ini, DPR RI berharap pengembangan panas bumi dapat semakin dioptimalkan untuk mendukung kemandirian energi nasional serta menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam pemanfaatan energi terbarukan di tingkat global.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini