Berita Geothermal — Kopi Semende dari Muara Enim, Sumatera Selatan, kini meembus pasar nasional. Diproduksi di Semende Raya yang meliputi Kecamatan Semende Darat Ulu, Semende Darat Tengah, dan Semende Darat Laut, kopi ini menjadi kebanggaan masyarakat setempat.
Namun, prestasi tersebut tidak diraih dengan mudah. Awalnya, para petani kopi di wilayah Semende menghadapi tantangan berupa rendahnya kualitas biji kopi dan harga jual yang tidak menguntungkan.
Dukungan dari PT Supreme Energy Rantau Dedap
Melihat potensi besar kopi di Semende, PT Supreme Energy Rantau Dedap (PT SERD), pengembang panas bumi yang mengoperasikan PLTP Rantau Dedap di Muara Enim, berupaya meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi masyarakat setempat melalui program CSR.
Sejak tahun 2014, PT SERD menggandeng para ahli pertanian dari Universitas Sriwijaya (Unsri) untuk membina kelompok tani kopi di Dusun Rantau Dedap, Desa Segamit, dan Desa Tunggul Bute.
Para petani dibimbing mengenai sistem pengairan, penyetekan yang benar, pemupukan yang tepat, hingga penataan jarak tanam yang ideal untuk meningkatkan produktivitas lahan.
Program Adaptif Iklim dan Pemberdayaan Petani
PT SERD juga menjalankan program Peningkatan Mata Pencaharian: Pelatihan Kopi Adaptif Iklim, yang melibatkan puluhan petani. Program ini mencakup lokakarya perubahan iklim, pelatihan budidaya kopi, teknik pemasaran, dan pengemasan produk sesuai standar pasar.
Dalam memperkuat pelatihan, PT SERD menggandeng Anwar Muhammad Foundation (AMF). Melalui bimbingan AMF, keterampilan petani semakin ditingkatkan. Selain itu, AMF membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang membantu petani mendapatkan akses pasar lebih luas, menetapkan harga yang adil, dan meningkatkan daya saing kopi Sumatera Selatan di tingkat nasional.
Hingga kini, program ini telah membantu lebih dari 50 petani kopi di wilayah Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, dan Kota Pagar Alam.
Salah satu peserta program, Tengku Afif dari Semende Darat Ulu, menyatakan, bantuan pihak Supreme Energy untuk pengembangan kopi Semende sangat besar. Lewat bimbingan tersebut, kopi produksi Afif pun ikut berhasil menembus pasar nasional. Padahal ia “hanya” membudidayakan kopi di pekarangan rumah.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini