Berita Geothermal — PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dalam upaya mitigasi atau pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Dukungan ini diwujudkan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Geo Dipa Energi Unit Patuha dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kabupaten Bandung.
Kesepakatan tersebut ditandatangani dalam acara penutupan Bulan K3 Nasional Tahun 2025 yang diselenggarakan di kawasan Patuha, Kabupaten Bandung, pada Jumat, 21 Februari 2025.
Dalam unggahan di media sosial yang dikutip pada Senin (24/2), Geo Dipa Energi Unit Patuha menyatakan bahwa kerja sama ini mencakup peningkatan kompetensi pegawai dan masyarakat dalam pencegahan, pemadaman kebakaran, serta penyelamatan di area panas bumi.
Selain itu, Geo Dipa juga menandatangani PKS mengenai pembentukan Desa Tangguh Bencana serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana di sekitar wilayah panas bumi Patuha.
Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan tata kelola internal perusahaan sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang hidup berdampingan dengan potensi risiko bencana geologi.
Pentingnya Kolaborasi dalam Mitigasi Bencana
Penandatanganan kerja sama ini dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, Kepala Disdamkar Kabupaten Bandung, Iman Irianto, serta perwakilan dari PT Geo Dipa Energi.

Uka Suska menegaskan bahwa kerja sama ini berfokus pada pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, termasuk penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kebencanaan serta edukasi kepada masyarakat di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa Energi Unit Patuha.
Menurut Uka Suska, edukasi dan simulasi kebencanaan bagi masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana. Ia juga menyambut baik kerja sama ini karena bencana alam tidak dapat diprediksi kapan terjadi, sehingga diperlukan kesiapsiagaan yang melibatkan berbagai pihak.
“Dalam penanganan bencana, kolaborasi dengan berbagai stakeholder sangat diperlukan. BPBD bertindak sebagai komando dalam upaya pencegahan dan penanganan pra-bencana,” ujarnya.
Kabupaten Bandung sendiri termasuk salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi di Jawa Barat, bahkan di Indonesia. Pada tahun 2024, wilayah ini mengalami berbagai bencana seperti banjir, longsor, dan gempa bumi, yang berdampak pada puluhan ribu warga. Tercatat sebanyak 35.550 warga terdampak bencana gempa bumi, dengan lebih dari 6.000 rumah mengalami kerusakan, mulai dari ringan hingga berat.
Peran Geo Dipa dalam Mitigasi Bencana
Uka Suska menekankan bahwa kehadiran PT Geo Dipa Energi sangat penting dalam upaya mitigasi bencana, baik pada tahap pra-bencana, saat bencana terjadi, maupun pasca-bencana.
“PT Geo Dipa dapat berkontribusi dalam berbagai aspek penanganan bencana guna membantu masyarakat terdampak,” katanya.
Setelah penandatanganan PKS ini, pihak terkait akan membahas langkah-langkah implementasi secara lebih spesifik. Geo Dipa dan BPBD akan memberikan edukasi kebencanaan tidak hanya kepada karyawan perusahaan, tetapi juga kepada warga desa sekitar yang berdekatan dengan kawasan panas bumi.
Selain itu, perusahaan juga diharapkan dapat berperan dalam mendorong pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana), yang saat ini sedang dalam proses pengembangan oleh BPBD.
“Pembentukan Destana sangat penting untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menghadapi bencana. Dengan adanya Destana, masyarakat tidak akan panik atau bingung saat bencana terjadi karena telah mendapatkan pendidikan, teori, praktik, serta simulasi penanganan bencana,” jelas Uka Suska.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini