Berita Geothermal – Kabupaten Bandung memiliki potensi energi panas bumi yang melimpah, menjadikannya kawasan strategis untuk pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah beroperasi di wilayah ini adalah PLTP Patuha, yang dikelola oleh PT Geo Dipa Energi.
Beroperasi sejak 2014, PLTP Patuha Unit 1 memiliki kapasitas 55 MW, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap sistem kelistrikan Jawa-Bali. Pembangkit ini terletak di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Patuha, secara administratif berada di Ciwidey, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Di area ini, potensi energi panas bumi diperkirakan mencapai 400 MW, menjadikannya salah satu kawasan dengan sumber daya panas bumi terbesar di Indonesia.
Keunggulan utama PLTP Patuha adalah kemampuannya menyediakan listrik bersih dan ramah lingkungan. Setiap tahunnya, PLTP ini mampu menghasilkan sekitar 441 GWh, cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 60 ribu rumah tangga. Selain itu, keberadaannya membantu menekan emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 377 ribu ton CO2 per tahun, yang sebanding dengan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dalam jumlah besar.
Pengembangan PLTP Patuha Unit 2
Melihat besarnya potensi energi panas bumi di kawasan Patuha, PT Geo Dipa Energi saat ini tengah mengembangkan PLTP Patuha Unit 2, yang akan memiliki kapasitas tambahan 55 MW. Peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek ini dilakukan secara simbolis di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 25 April 2019.
Setelah beroperasi, PLTP Patuha Unit 2 tidak hanya menambah pasokan listrik bersih, tetapi juga meningkatkan pendapatan negara serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Sebagai contoh, pada tahun 2024, Kabupaten Bandung menerima bonus produksi panas bumi sebesar Rp18 miliar, yang menjadi pemasukan berharga bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dampak Sosial dan Lingkungan
Selain memberikan manfaat di sektor energi, PLTP Patuha juga berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program Community Development. Program ini mencakup berbagai inisiatif, seperti pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) serta proyek sosial bagi warga sekitar.
Harmoni dengan Alam dan Masyarakat
PT Geo Dipa Energi berkomitmen bahwa kemajuan perusahaan harus sejalan dengan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan ini mengusung motto “Maju Bersama Masyarakat”, yang tercermin dalam upaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan energi dan kelestarian lingkungan.
PLTP Patuha juga berdampingan secara harmonis dengan kawasan hutan, sumber air, areal pertanian, serta permukiman warga. Harmoni ini bahkan mendapat apresiasi dari Ida Nuryatin Finahari, yang saat masih menjabat sebagai Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM pernah mengungkapkan kekagumannya terhadap PLTP Patuha:
“Di area Patuha inilah, kita dapat melihat bagaimana potensi energi panas bumi yang begitu besar dapat berdampingan secara harmonis dengan kawasan hutan, pertanian, dan masyarakat setempat. Keindahannya seperti gambaran kecil akan surga, tidak salah jika ada yang menyebut Patuha sebagai surga energi panas bumi.”
Efisiensi dan Keunggulan PLTP Dibandingkan PLTD
PLTP Patuha mampu menghasilkan 526 GWh per tahun atau setara dengan daya 525 juta kWh. Jika dibandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM), untuk menghasilkan jumlah listrik yang sama dibutuhkan sekitar 141 juta liter BBM, atau setara 1,2 juta barel BBM.
Dalam konteks biaya, dengan asumsi harga rata-rata BBM industri sebesar Rp9.800 per liter, maka pembangkitan listrik sebesar 60 MW dengan PLTD memerlukan biaya sekitar Rp1,4 triliun per tahun. Dengan adanya PLTP Patuha, Indonesia dapat menghemat penggunaan BBM secara signifikan, sekaligus meningkatkan devisa negara melalui ekspor minyak bumi.
Keberadaan PLTP Patuha tidak hanya memastikan pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan, tetapi juga berperan sebagai solusi energi bersih yang mendukung ketahanan energi nasional serta kelestarian lingkungan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini