Berita Geothermal —Pemandian Suban Air Panas merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Terletak di Cawang Baru, Kecamatan Curup Timur, kawasan ini menawarkan pengalaman berendam di air panas alami yang dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit kulit, rematik, hingga ketegangan otot.
Selain kolam air panas, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam berupa air terjun dan suasana pegunungan yang asri dan sejuk. Beberapa kolam tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari kolam kecil hingga kolam besar menyerupai kolam renang, cocok untuk wisata keluarga.
Salah satu daya tarik ikonik di Suban Air Panas adalah keberadaan dua batu bersejarah yang sarat makna mistis: Batu Trisakti dan Batu Menangis. Batu Trisakti diyakini melambangkan tiga tokoh sakti pada masa megalitikum dari Suku Rejang. Sementara itu, Batu Menangis konon merupakan tempat duduk seorang putri yang menangisi nasibnya karena dijodohkan oleh orang tuanya. Air yang keluar dari batu ini diyakini dapat memperlancar jodoh. Tak jauh dari situ, terdapat pula makam Putri Selangka yang kerap dijadikan tempat ritual spiritual oleh pengunjung dari berbagai daerah.
Yang menarik, air panas di Suban memiliki keunikan tersendiri: tidak berbau belerang menyengat seperti kebanyakan pemandian serupa. Air tersebut bersumber dari mata air alami yang dialirkan melalui pipa atau bambu kecil, langsung dari Bukit Kaba — gunung berapi aktif yang juga menjadi wilayah kerja panas bumi (WKP) Kepahiang.
Saat ini, PLN tengah mengembangkan potensi panas bumi di Gunung Kaba, dengan kapasitas terduga mencapai 180 MW. Dari jumlah itu, 110 MW ditargetkan bisa mulai beroperasi pada tahun 2025. Proyek ini menunjukkan betapa besar potensi energi dan pariwisata yang dimiliki kawasan ini.
Kolaborasi Menuju Wisata Berkelanjutan
Namun, bukan hanya keindahan alam yang menjadi kekuatan utama Suban Air Panas. Yang tak kalah penting adalah bagaimana tempat ini dikelola secara partisipatif oleh pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Model ini menempatkan masyarakat bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai pelaku aktif dalam pengelolaan destinasi.
Bupati Rejang Lebong, Muhammad Fikri, menegaskan pentingnya pelibatan warga dalam pengelolaan lokasi wisata.
“Selama ini, masyarakat sekitar tidak dilibatkan sehingga sering terjadi gangguan keamanan terhadap wisatawan. Dengan keterlibatan mereka, kami optimistis keamanan dan kenyamanan bisa lebih terjaga,” ujarnya.
Tak hanya itu, masyarakat juga terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan, pemeliharaan fasilitas, dan pelayanan wisata. Mereka pun memperoleh manfaat ekonomi langsung dari kegiatan wisata.
Struktur dan Mekanisme Pengelolaan
- Peran Pemerintah Daerah
Melalui Dinas Pariwisata Rejang Lebong, pemerintah bertanggung jawab atas administrasi, penarikan retribusi, dan pengembangan infrastruktur. Pemda juga menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata, termasuk dari Suban Air Panas.
- Keterlibatan Masyarakat Lokal
Warga dilibatkan dalam operasional harian, seperti pengelolaan fasilitas umum, kebersihan, keamanan, dan pelestarian budaya lokal. Mereka juga menjadi duta wisata informal yang memperkuat daya tarik kawasan.
- Teknis Operasional
- Fasilitas seperti mushala, gazebo, kamar mandi, dan kolam dipelihara secara berkala.
- Tiket masuk dikelola oleh Dinas Pariwisata dengan tarif terjangkau: Rp10.000 (dewasa) dan Rp5.000 (anak-anak).
- Pemerintah pusat mengalokasikan anggaran Rp5 miliar melalui Dirjen – Pekerjaan Umum untuk pembangunan fasilitas penunjang seperti pelebaran jalan, area parkir, dan penataan pedagang.
- Dinas Pariwisata juga memberikan pelatihan dan pendampingan bagi desa wisata untuk memperkuat promosi dan kapasitas pengelolaan.
Pengelolaan Suban Air Panas dengan pendekatan partisipatif menjadi contoh baik bagaimana sebuah destinasi wisata bisa tumbuh berkelanjutan. Tak hanya menyajikan pesona alam dan nilai budaya yang kuat, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian dan keterlibatan sosial masyarakat lokal.
Dengan dukungan infrastruktur, keterlibatan warga, dan kolaborasi yang solid, Suban Air Panas tak hanya menjadi tempat berendam — tetapi juga simbol keberhasilan wisata berbasis komunitas.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini