Berita Geothermal — Kawah Kereta Api di kawasan Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, bukan hanya menyimpan keindahan alam, tetapi juga menjadi tonggak sejarah pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia. Kawah ini merupakan salah satu lokasi pengeboran panas bumi pertama di Nusantara yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1926.
Nama “Kawah Kereta Api” muncul karena kawah ini mengeluarkan semburan uap panas dengan suara khas yang menyerupai peluit lokomotif. Fenomena unik ini menjadikannya daya tarik wisata yang ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Lokasi dan Daya Tarik Wisata
Kawah Kereta Api dapat dikunjungi setiap hari, mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Dari Kamojang Ecopark, lokasi kawah dapat dijangkau dalam waktu sekitar 13 menit dengan jarak tempuh sekitar 5,1 kilometer.
Selain menikmati pemandangan alam dan semburan uap yang unik, pengunjung juga bisa mencoba pengalaman merebus telur menggunakan panas alami dari bumi. Aktivitas ini menjadi salah satu atraksi favorit wisatawan di lokasi tersebut.
Sorotan Media Internasional
Keunikan Kawah Kereta Api dan kawasan panas bumi Kamojang pernah menjadi sorotan media internasional. Pada tahun 2012, National Public Radio (NPR) dari Amerika Serikat menerbitkan laporan berjudul “For Future Energy, Volcanic Indonesia Bets On Heat.”
Dalam laporan tersebut, NPR menyoroti potensi besar energi panas bumi di Indonesia, menjadikan Kamojang sebagai contoh utama pengembangan energi terbarukan.
Meski tidak disebut secara spesifik, deskripsi dalam laporan mengenai sumur uap yang menyembur dari tanah dan aksi warga yang melemparkan kaleng soda ke dalam ventilasi uap—hingga kaleng tersebut terlontar ke udara—diduga merujuk pada Kawah Kereta Api.
Pengakuan Lain dari Dunia
Media internasional lainnya, seperti ThinkGeoEnergy, juga pernah mengangkat kisah sukses Kamojang. Mereka menyoroti sumur KMJ-3, yang kemungkinan besar adalah Kawah Kereta Api, sebagai sumur aktif yang masih menghasilkan uap kering alami bersuhu sekitar 140 derajat Celsius.
Kendati tak semua media internasional secara eksplisit menyebut “Kawah Kereta Api”, kawasan Kamojang secara umum telah diakui sebagai simbol keberhasilan pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia.
Kawah Kereta Api pun menjadi bukti nyata bahwa warisan kolonial ini kini telah bertransformasi menjadi aset wisata dan energi yang membanggakan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini