Berita Geothermal – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota, memiliki potensi energi panas bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.
Menurut Buku Potensi Panas Bumi Indonesia Jilid I terbitan Kementerian ESDM, potensi panas bumi di Yogyakarta hanya ditemukan di satu titik, yakni di Parangtritis, Kabupaten Bantul.
Rincian Potensi Panas Bumi di Parangtritis
Potensi panas bumi di Parangtritis diperkirakan mencapai 10 MW (hipotesis). Wilayah ini bukan merupakan kawasan hutan konservasi, sehingga berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Manifestasi panas bumi di Parangtritis muncul dalam bentuk mata air panas yang tersebar di beberapa lokasi, yaitu Parangwedang 1, Parangwedang 2, dan Parangkusumo.
Menurut catatan Universitas Gadjah Mada (UGM), suhu air panas di Parangwedang berkisar antara 47°C hingga 49°C. Pemandian Air Panas Parangwedang kini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh warga.

Menariknya, air panas di lokasi ini terasa asin. Hal ini diduga akibat adanya infiltrasi air laut yang bercampur dengan sumber mata air panas tersebut.
Termasuk Kategori Entalpi Rendah
Berdasarkan hasil penelitian terpadu, sumber panas di Parangwedang dan Parangkusumo berasal dari kedalaman bawah permukaan Parangtritis. Kemunculan mata air panas di Parangkusumo dipengaruhi oleh struktur geologi daerah tersebut.
Berdasarkan analisis geotermometer SiO₂, suhu bawah permukaan diperkirakan sekitar 115°C, yang tergolong dalam kategori entalpi rendah.
Hingga saat ini, potensi panas bumi di Parangtritis belum dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik. Bahkan, belum ada wacana untuk menetapkan wilayah ini sebagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini