Berita Geothermal — Nama pengusaha Riza Chalid yang dijuluki “Godfather Gasoline” kembali menjadi perbincangan dan sejumlah media mengaitkannya dengan Supreme Energy, pengembang panas bumi milik Supramu Santosa.
Nama pengusaha Riza Chalid kembali menjadi sorotan publik setelah putranya, Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR), ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018-2023.
Profil Riza Chalid
Mohammad Riza Chalid, atau yang lebih dikenal sebagai Riza Chalid, merupakan pengusaha Indonesia yang menjalankan bisnis di berbagai sektor, mulai dari ritel mode, perkebunan sawit, industri minuman, hingga perdagangan minyak bumi.
Lahir pada tahun 1960, Riza dikenal mendominasi bisnis impor minyak melalui anak perusahaan PT Pertamina, Pertamina Energy Trading Limited (Petral), sehingga mendapat julukan “The Gasoline Godfather”.
Supreme Energy dan Riza Chalid
Dalam laporan Antara berjudul “Mengenal Riza Chalid, Saudagar Minyak yang Kini Jadi Sorotan Publik” tayang pada 27 Februari 2025, disebutkan bahwa Riza memiliki sejumlah perusahaan berbasis di Singapura, seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum.
Hal sama diungkapkan Tempo dalam berita berjudul “Sepak Terjang Riza Chalid ‘The Gasoline Godfather’: Dari Broker Kapal, Petral, Hingga Papa Minta Saham, yang tayang 27 Februar 2025. Tempo menyebutkan, berdasarkan arsip video Tempo pada 2015, Riza Chalid tercatat sebagai pemilik perusahaan Global Energy Resources yang berbasis di Singapura. Perusahaan itu membawahi lima anak usaha, yakni Supreme Energy, Orion Oil, Paramount Petro, Strait Petro, dan Cosmic Petrolium”
Terseret kasus Setnov.
Nama Riza sempat ramai dibicarakan pada tahun 2015 dalam kasus Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) Papa Minta Saham bersama Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Maroef Sjamsoedin.
Kasus tahun 2015 tersebut awalnya Sudirman Said mengadukan Setnov karena mencatut nama Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam lobi saham PTFI. Dilaporkan, ada pertemuan Setnov dengan Maroef Sjamsoedin dan Riza Chalid di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, pada 8 Juni 2015. Dalam pertemuan itu, terungkap ada permintaan saham ke Freeport untuk proyek pembangkit listrik di Papua.
Nah pada kasus tahun 2015 ini, Supreme Energy pun sempat disebut beberapa media sebagai bagian dari Riza Chalid.
Klarifikasi Supreme Energy
Menanggapi hal ini, PT Supreme Energy merilis klarifikasi melalui akun Instagram resminya pada Jumat, 28 Februari 2025. Dalam pernyataannya, perusahaan tersebut menegaskan bahwa Supreme Energy tidak memiliki hubungan dengan Global Energy Resources atau bisnis minyak dan gas lainnya.
Berikut klarifikasi lengkap Supreme Energy:
Sehubungan dengan adanya pemberitaan mengenai “Mafia Migas“ diberbagai media akhir-akhir ini, yang menyebutkan Supreme Energy sebagai bagian dari group perusahaan “Global Energy Resources“, maka dengan tegas kami mengklarifikasi bahwa “Supreme Energy“ dalam pemberitaan tersebut, tidak ada hubungannya dengan perusahaan kami, PT SUPREME ENERGY.
PT SUPREME ENERGY yang didirikan pada tanggal 11 September 2007 tidak ada kaitannya dengan perusahaan perdagangan komoditas minyak dan gas (Migas) seperti Pertamina Trading Energy Ltd (Petral) ataupun segala kegiatan pengusahaan yang berkaitan dengan industri Migas.
SUPREME ENERGY didirikan oleh Supramu Santosa, dan memiliki 3 (tiga) anak perusahaan. Ketiga anak perusahaan PT SUPREME ENERGY, sampai saat ini tidak melakukan kegiatan perdagangan komoditas Migas, namun hanya bergerak dibidang pengembangan energi panas bumi (Geothermal) dari masing-masing wilayah kerjanya untuk menghasilkan listrik yang dipasok ke PT PLN (Persero).
Sr. Manager Business Relations PT Supreme Energy, Ismoyo Argo, juga memperkuat klarifikasi tersebut kepada Berita Geothermal. Ia membenarkan unggahan klarifikasi di Instagram merupakan bentuk penegasan ulang terhadap isu yang pernah beredar pada 2015.
“Kami repitisi hal ini (tayangan di akun Instagram) sebagai penegasan saja,” jelasnya, Jumat (28/2).
Namun Ismoyo menyatakan belum bisa memberikan pejelasan terkait langkah lanjut pihak Supreme Energy terhadap pihak-pihak yang mengaitkan perusahaannya dengan Riza Chalid.
‘Kami belum bisa memberikan konfirmasi terkait hal ini saat ini,” ujarnya.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini