Berita Geothermal — Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program pembangunan di Kabupaten Pasaman, terutama di sektor strategis seperti pertanian, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Salah satu fokus utama adalah mendorong pemanfaatan energi terbarukan, khususnya panas bumi, sebagai sumber daya unggulan daerah.
Hal iu diungkapkan ketika Mahyeldi bertemu dengan Bupati Pasaman terpilih, Welly Suhery, di Istana Gubernuran Sumbar, Selasa (14/5/2025), menjelang pelantikan pasangan kepala daerah Kabupaten Pasaman terpilih Welly Suhery dan Parulian Dalimunthe.
Dalam pertemuan itu Mahyeldi menyoroti potensi besar pengembangan panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Bonjol, Pasaman, yang saat ini tengah dieksplorasi oleh PT Medco Energy. WKP Bonjol direncanakan akan dikembangkan dengan kapasitas 3 x 55 MW dari total potensi sekitar 200 MW.
“Kita bisa mencontoh Solok Selatan, di mana investasi Supreme Energy berhasil mendongkrak pembangunan daerah. Mereka membangun berbagai fasilitas publik, menyediakan beasiswa pendidikan, hingga meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Harapan kita, Pasaman juga bisa merasakan manfaat yang sama,” ujar Mahyeldi.
Senada dengan Gubernur, Bupati Pasaman Terpilih Welly menyatakan menyambut positif investasi PT Medco Energy. Ia berharap kehadiran perusahaan panas bumi ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat, baik dalam aspek ekonomi, pendidikan, maupun pelestarian lingkungan.
“Investasi ini harus menjadi berkah bagi masyarakat dan membawa dampak positif yang luas,” tutur Welly.
Sebelumnya, tim dari PT Medco Geothermal telah bertemu dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Pasaman untuk melaporkan perkembangan proyek eksplorasi panas bumi di Bonjol. Perwakilan Medco, Rizal, menyampaikan apresiasi jajaran Pemkab Pasaman atas dukungan dan fasilitasi yang telah diberikan sejak tahap survei pendahuluan dan eksplorasi (PSP-E).
Menurut Rizal, proyek panas bumi Bonjol sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2020, namun sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Kegiatan dilanjutkan kembali pada tahun 2023 dan kini bersiap memasuki tahap pengeboran yang dijadwalkan pada Juli 2025, dengan mobilisasi peralatan dimulai pada awal Juni 2025.
“Sejauh ini kami telah melibatkan 27 warga Bonjol sebagai tenaga kerja dan menggunakan material lokal untuk pembangunan jalan dan infrastruktur pendukung lainnya,” ujar Rizal.
Ia juga menegaskan bahwa dukungan masyarakat Bonjol sangat berarti bagi kelancaran proyek, mengingat tidak semua daerah di Sumatera Barat memberikan dukungan terhadap pembangunan panas bumi.
Menurut rencana pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Bonjol akan dibangun di Tampang, Nagari Ganggo Mudiak. Proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui energi bersih dan berkelanjutan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini