Berita Geothermal — Focus Group Discussion (FGD) bertema teknologi panas bumi digelar di Bandung, Jawa Barat, oleh Indonesian Geothermal Association (INAGA) atau Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya API untuk mendorong efisiensi pengembangan panas bumi nasional melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif, sekaligus memperkuat ketahanan energi Indonesia secara berkelanjutan.
Ajang Diskusi Strategis dan Sinergi Multipihak
FGD tersebut menjadi wadah strategis untuk pertukaran pengetahuan dan penguatan sinergi antar pemangku kepentingan dalam pengembangan teknologi panas bumi. Forum ini diharapkan mampu mendukung peningkatan daya saing energi panas bumi di pasar nasional maupun global.
“API terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pemanfaatan energi panas bumi melalui pendekatan yang inovatif dan kolaboratif,” ujar Ketua Umum INAGA/API Julfi Hadi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (18/5).
Julfi menekankan pentingnya percepatan pengembangan teknologi untuk mendukung target transisi energi nasional. Menurutnya, forum ini menjadi ruang untuk memperbarui teknologi dan mengoptimalkan biaya melalui kolaborasi antara pengembang dan penyedia teknologi, demi terciptanya kesepakatan jangka panjang yang saling menguntungkan.
Ketua Bidang Pengembangan Teknologi INAGA/API, Remi Harimanda, menambahkan bahwa pembangunan ekosistem teknologi panas bumi harus dilakukan secara strategis, termasuk kerja sama internasional dan pengembangan teknologi yang efisien dan ramah biaya.
Ia juga menyampaikan bahwa forum tersebut mempertemukan pelaku industri, investor, dan penyedia teknologi dalam satu ruang interaktif untuk mengeksplorasi potensi kerja sama proyek dari tahap eksplorasi hingga operasional.
“FGD Teknologi INAGA/API menjadi ruang penting untuk membangun ekosistem teknologi panas bumi yang adaptif, inovatif, dan kolaboratif,” ujar Remi.
“Inisiatif ini diambil untuk mendukung energi panas bumi agar lebih kompetitif serta memaksimalkan potensi pasar,” tambahnya.
Remi berharap forum ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan biaya pengembangan panas bumi di Indonesia. Dengan begitu, industri panas bumi Indonesia bisa menjadi lebih kompetitif di kancah energi bersih dunia.
Dukungan pemerintah
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Gigih Udi Atmo, menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong sinergi antara regulasi, investasi, dan teknologi dalam pengembangan panas bumi.
“Sinergi antar elemen tersebut penting untuk memastikan pengembangan panas bumi yang optimal dan berkelanjutan,” tegas Gigih.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini