Berita Geothermal – Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih panas bumi dengan melakukan rapat koordinasi bersama Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM pada Senin (21/4).
Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam upaya percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Banda Baru berkapasitas 25 megawatt (MW).
Rapat strategis yang berlangsung di Kantor Dirjen EBTKE, Menteng, Jakarta Pusat ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Gigih Udi Atmo dan Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur ESDM Senda Hurmuzan Kanam.
Dari pihak Pemkab Maluku Tengah, hadir pula Sekretaris Daerah Rakib Sahubawa, Kepala Dinas PUPR Hasan Firdaus, Pj Kadis Pemuda dan Olahraga Sukri Ury, Kadis Pariwisata JR Wattimena, serta Kepala UP3 PLN Wilayah Mak-Maluku Utara.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai agenda strategis terkait pengembangan energi panas bumi di kawasan Banda Baru, Kelurahan Holo, Kecamatan Amahai. Wilayah ini dikenal memiliki potensi energi panas bumi yang besar dan berkelanjutan, sehingga sangat potensial untuk menjadi sumber listrik berbasis energi bersih di Maluku Tengah dan sekitarnya.
Bupati Zulkarnain menyampaikan harapannya agar proyek PLTP Banda Baru dapat segera terealisasi. Menurutnya, proyek ini merupakan langkah nyata dalam mendukung kemandirian energi daerah serta menyokong transisi energi nasional.
“Kami sangat mendukung inisiatif strategis ini karena sejalan dengan visi pembangunan Malteng Bangkit. Kehadiran PLTP akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, baik dari sisi kelistrikan maupun pembangunan ekonomi,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Banda Baru di kawasan Banda Besar, Pulau Seram, memiliki potensi energi sebesar 25 MW. Potensi ini menjadikan Banda Baru sebagai salah satu wilayah kunci dalam peta pengembangan energi terbarukan di Indonesia timur.
Saat ini, WKP Banda Baru tengah diusulkan masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) periode 2025–2034, bersamaan dengan proyek-proyek PLTP lainnya di Maluku seperti PLTP Wapsalit (20 MW) di Pulau Buru dan PLTP Tulehu (2×10 MW) di Pulau Ambon.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan kementerian terkait, PLTP Banda Baru diharapkan menjadi tonggak penting bagi transformasi energi di Maluku Tengah, serta memberi kontribusi nyata terhadap pengurangan emisi dan pemanfaatan energi terbarukan secara berkelanjutan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini