Berita Geothermal — Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 telah rampung. Rencana ini ditargetkan akan resmi terbit pada April 2025.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, menyebut bahwa dokumen RUPTL tersebut kini sudah berada dalam tahap finalisasi. “Segera (terbit). Yang jelas, (RUPTL) sudah final, ya,” ujar Jisman dalam keterangan resminya, dikutip dari laman panrb, Sabtu (26/4/2025).
Jisman menjelaskan bahwa RUPTL yang telah dirampungkan ini telah disusun selaras dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang telah disahkan sebelumnya.
Salah satu poin penting dalam RUPTL 2025–2034 adalah masuknya rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Ambon, Provinsi Maluku. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan bahwa potensi panas bumi di wilayah tersebut harus segera dimanfaatkan.
“Potensi panas bumi di Ambon sebesar 40 MW. Itu sudah kami masukkan dalam rancangan RUPTL 2025–2034,” kata Bahlil dalam keterangan resminya, Rabu (9/4/2025). Ia menambahkan, penyusunan RUPTL juga mempertimbangkan upaya penurunan emisi karbon tanpa mengabaikan kemampuan nasional dan potensi sumber daya alam yang ada.
Mendukung hal tersebut, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa proyek PLTP di Ambon akan digarap oleh PT PLN (Persero). Menurutnya, terdapat tiga titik lokasi yang telah diidentifikasi untuk pengembangan PLTP dengan kapasitas masing-masing 20 MW, tambahan 20 MW, dan 25 MW.
“Ya, memang ada PLN. Ada tiga lokasi. Ada yang 20 MW, tambahan 20 MW lagi, dan 25 MW,” jelas Eniya.
Pada tahap awal, proyek yang akan dibangun terlebih dahulu adalah PLTP berkapasitas 40 MW. Sementara itu, potensi tambahan sebesar 25 MW akan difokuskan pada pengembangan lebih lanjut di masa mendatang.
Dengan dimasukkannya proyek listrik panas bumi Ambon ke dalam RUPTL terbaru, diharapkan kontribusi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional semakin meningkat, sekaligus mendukung target dekarbonisasi Indonesia. ***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini