Berita Geothermal — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) melaksanakan kegiatan Market Sounding untuk Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Langkah ini menjadi bagian dari strategi percepatan proses pelelangan WKP guna mendukung pengembangan energi panas bumi sebagai tulang punggung transisi energi nasional.
Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi, menegaskan bahwa pengembangan energi baru terbarukan, termasuk panas bumi, merupakan bagian dari upaya strategis untuk mewujudkan swasembada energi. Hal ini sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam program ASTA CITA, yaitu mendorong kemandirian bangsa melalui penguatan sektor energi.
“Saat ini kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Indonesia mencapai ±2.680 MW, terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas hingga 3.355 MW pada 2030 untuk mengejar bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen. Bahkan, untuk mendukung target Net Zero Emission pada 2060, pengembangan kapasitas PLTP ditargetkan mencapai 18 GW,” papar Eniya dalam pembukaan Market Sounding of Geothermal Working Area, Kamis (17/4).
Proses pelelangan WKP kini dirancang untuk dilakukan setiap tahun, dengan pemilihan WKP yang mempertimbangkan kelengkapan data dan minat dari calon investor. Kegiatan market sounding ini juga dibarengi dengan pembukaan informasi dan data strategis dari 10 WKP kepada badan usaha, sebagai bentuk awal penjajakan investasi.
Menurut Eniya, badan usaha diberi akses eksklusif selama satu bulan untuk menelaah data mentah dari WKP setelah menandatangani Non Disclosure Agreement (NDA). “Dengan pendekatan ini, durasi proses pelelangan yang sebelumnya memakan waktu hingga tujuh bulan, kini bisa dipangkas menjadi sekitar tiga bulan,” ujarnya.
Hingga saat ini, lima badan usaha telah menandatangani NDA dan menyatakan minatnya untuk terlibat dalam proses lelang. Berdasarkan minat tersebut, Ditjen EBTKE akan menyusun peringkat WKP prioritas yang siap dilelang melalui platform digital GENESIS (Geothermal Energy Information System).
Tak hanya mempercepat lelang, pemerintah juga mendorong kemudahan investasi melalui penyempurnaan regulasi yang mengatur panas bumi. “Kami sedang merevisi regulasi yang ada agar lebih adaptif dan mendukung pengembangan sektor ini secara optimal,” tambah Eniya.
Sementara itu, Direktur Panas Bumi, Gigih Udi Atmo, menekankan pentingnya mengembangkan panas bumi secara berkelanjutan. Menurutnya, pendekatan sustainable geothermal development harus mampu memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara seimbang, serta memperkuat dukungan dari para pemangku kepentingan.
“Kami juga mendorong edukasi publik bahwa energi panas bumi adalah sumber energi bersih dan ramah lingkungan. Ini penting untuk membangun kepercayaan dan dukungan masyarakat,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Ditjen EBTKE akan menjadwalkan pertemuan konsultatif satu per satu (one-on-one meeting) antara badan usaha dan tim teknis, untuk menggali lebih dalam minat dan kesiapan mengikuti pelelangan WKP. Gigih berharap ekosistem industri panas bumi di Indonesia, baik hulu maupun hilir, dapat tumbuh lebih kompetitif dengan partisipasi pelaku usaha dalam negeri.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan paparan teknis oleh tim Pusat Sumber Daya Mineral dan Panas Bumi dari Badan Geologi, serta penjelasan mengenai regulasi dan tata cara lelang berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2018.
Sebagai informasi, platform GENESIS yang diluncurkan pada September 2024, kini telah mengalami transformasi dengan penambahan fitur data geosains guna menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam proses pelelangan WKP. Melalui layanan digital ini, publik dapat mengakses berbagai informasi terkait survei panas bumi, data statistik, pelelangan, hingga hasil riset terkini.
Dengan sinergi berbagai pihak dan terobosan digital yang dihadirkan, pengembangan panas bumi diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam transisi energi Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan.***
Sumber: Ditjen EBTKE
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini