Tapanuli Utara, Berita Geothermal – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) mendapatkan porsi terbesar dalam pembagian bonus produksi panas bumi Sarulla tahun 2026. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tapanuli Utara menerima 91,98%, sedangkan Tapanuli Selatan mendapat 8,02%.
Angka itu diumumkan dalam Rapat Rekonsiliasi Persentase Daerah Penghasil dan Pengolah Panas Bumi Tahun 2026 yang digelar Kementerian ESDM di Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa (28/10/2026).
Acara dibuka oleh Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi. Sejumlah kepala daerah, perusahaan pengelola panas bumi, serta pejabat dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri ikut hadir.
Dalam rapat itu, Wakil Bupati Tapanuli Utara Deni Lumbantoruan menyampaikan empat usulan penting kepada pemerintah pusat dan pengelola PT Sarulla Operations Ltd (SOL).
“Kami berharap pengelolaan panas bumi tidak hanya menambah pendapatan daerah, tapi juga meningkatkan kesejahteraan warga,” kata Deni dalam keterangan resminya.
Deni memaparkan empat poin usulan strategis.
Pertama, Pemkab meminta bonus produksi panas bumi dibayarkan tepat waktu, khususnya untuk triwulan IV 2024 dan triwulan III–IV 2025.
Kedua, daerah penghasil diusulkan mendapat saham kecil sekitar 1–2% di perusahaan pengelola panas bumi.
Ketiga, Perseroda Tapanuli Utara diharapkan bisa dilibatkan sebagai mitra bisnis PT SOL dalam sektor transportasi, logistik, dan alat berat.
Keempat, Deni menyoroti program CSR agar lebih berdampak langsung ke masyarakat, seperti pembangunan alat pengering hasil pertanian dan penghangat air untuk usaha perikanan air tawar.
Kementerian ESDM menyambut baik seluruh usulan itu. Pemerintah juga berencana membentuk Forum Kepala Daerah Penghasil Panas Bumi untuk memperkuat koordinasi antarwilayah penghasil energi.
Selain itu, pemerintah memperkirakan skema Net Operation Income (NOI) atau pendapatan bersih operasi baru bisa terealisasi pada tahun 2028–2029.
“Pemkab Tapanuli Utara akan terus memperjuangkan agar pengelolaan panas bumi Sarulla memberi manfaat ekonomi dan sosial yang berkelanjutan,” tambah Deni.
Dia optimistis Tapanuli Utara bisa menjadi contoh daerah penghasil energi panas bumi yang mandiri dan berdaya saing di tingkat nasional.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini





















