Berita Geothermal — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), anak usaha Pertamina (Persero) yang fokus pada energi panas bumi, akan menambah kapasitas listrik sebesar 90 megawatt (MW) paling lambat pada Juli 2025. Penambahan ini berasal dari dua proyek utama: PLTP Lumut Balai Unit 2 sebesar 55 MW dan PLTP Ulubelu sekitar 35 MW.
Informasi tersebut disampaikan Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio, dalam acara Energy Corner yang digelar CNBC pada Kamis (8/5). Ia menyebutkan bahwa PLTP Lumut Balai Unit 2 ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2025, atau selambat-lambatnya awal Juli 2025. Sementara itu, tambahan dari PLTP Ulubelu diproyeksikan mulai beroperasi pada bulan Mei ini.
“Yang satu, Lumut Balai Unit 2 sebesar 55 MW, itu akan mulai beroperasi dalam satu bulan ke depan, maksimal awal Juli. Selain itu, ada make-up well yang kami bor di Ulubelu dengan tambahan sekitar 30 hingga 35 MW yang akan on stream bulan Mei ini,” ungkap Yurizki.
Dengan tambahan kapasitas ini, PGE optimistis dapat mencapai target produksi sebesar 4.930 gigawatt hour (GWh) pada tahun ini. Langkah ekspansi ini merupakan bagian dari strategi agresif PGE dalam memperluas kapasitas terpasang yang dikelola secara mandiri menjadi 1 gigawatt (GW) dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan bahwa upaya ini tidak semata mengejar angka, tetapi juga sebagai kontribusi nyata dalam mempercepat transisi energi bersih di Indonesia.
“Kami tidak hanya mengejar angka, tetapi juga berkontribusi langsung pada terwujudnya kedaulatan energi hijau nasional. Investasi strategis yang kami prioritaskan bertujuan untuk mendukung hal itu, tanpa mengesampingkan efisiensi dan kesehatan finansial perusahaan,” ujarnya.
Saat ini, total kapasitas terpasang yang dikelola PGE mencapai 1.887 MW, yang terdiri atas 672 MW yang dioperasikan secara mandiri dan 1.205 MW melalui skema kemitraan. Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun serta portofolio proyek yang terus berkembang, PGE menargetkan dapat menembus kapasitas mandiri sebesar 1 GW dalam dua tahun, dan 1,7 GW pada tahun 2033.
Dengan pijakan finansial dan operasional yang solid, serta visi jangka panjang yang jelas, PGE tidak sekadar membangun pembangkit—perusahaan ini tengah membentuk wajah baru energi masa depan Indonesia.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini