Jakarta, Berita Geothermal – Komitmen PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dalam mengembangkan energi bersih dan berkelanjutan kembali berbuah manis. Anak usaha Pertamina di sektor panas bumi ini berhasil memborong dua penghargaan utama dalam ajang Subroto Awards 2025 yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dua penghargaan bergengsi tersebut menjadi bukti konkret kiprah PGE dalam menghadirkan inovasi di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di lingkungan operasionalnya.
Ajang penghargaan tahunan ini menegaskan pentingnya transformasi menuju energi hijau sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi nasional. Dalam konteks itu, PGE dinilai berhasil menerjemahkan kebijakan pemerintah ke dalam aksi nyata di lapangan.
Dua Area Operasional Jadi Sorotan Nasional
Prestasi gemilang PGE datang dari dua area andalannya. PGE Area Lumut Balai menyabet Juara 1 kategori Inovasi Bidang K3 Panas Bumi berkat pengembangan sistem PSAIMS (Process Safety & Asset Integrity Management System) terobosan pertama di industri panas bumi Indonesia yang menyatukan berbagai aspek keselamatan proses dalam satu platform terpadu.
Tak kalah membanggakan, PGE Area Lahendong juga meraih Juara 1 kategori Program PPM Panas Bumi melalui berbagai inisiatif sosial yang berhasil menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan.
Julfi Hadi: Inovasi dan Kepedulian Sosial Jadi Fondasi Bisnis Energi Hijau
Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut.
“Kami percaya, inovasi di bidang keselamatan dan pemberdayaan masyarakat bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga menjadi fondasi utama bagi keberlanjutan bisnis energi hijau di masa depan,” ujarnya.
Julfi mengungkapkan, sepanjang 2024, PGE mencatat lebih dari 5,5 juta jam kerja tanpa kecelakaan (zero fatality). Capaian ini disebutnya sebagai hasil dari budaya perusahaan yang menjunjung tinggi keselamatan dan kesejahteraan pekerja.
“Keselamatan bukan sekadar angka di laporan, tapi nilai utama yang memastikan setiap pekerja dapat pulang ke rumah dengan selamat,” tambahnya.
PSAIMS: Inovasi Keselamatan yang Efisien dan Bernilai Ekonomi
Sistem PSAIMS menjadi tonggak baru dalam pengelolaan keselamatan di industri panas bumi. Mengintegrasikan analisis HAZOP, identifikasi Major Accident Hazard (MAH), dan pengelolaan Safety and Environmental Critical Element (SECE), sistem ini mengadopsi prinsip FARSI (Functionality, Availability, Reliability, Survivability, Interdependency) untuk memastikan keandalan peralatan dan menekan risiko kecelakaan besar.
Hasilnya, PGE berhasil memangkas Loss Production Opportunity (LPO) dari 66 persen menjadi hanya 9,95 persen, dengan potensi efisiensi ekonomi mencapai Rp60 miliar. Inovasi ini menunjukkan bahwa keselamatan dan efisiensi bukan dua hal yang terpisah, melainkan saling memperkuat.
Dari Sampah hingga Pertanian, Lahendong Bangun Kemandirian Warga
Sementara itu, PGE Area Lahendong menonjol lewat berbagai program sosial kreatif, seperti Bank Sampah Setor Jo, Konservasi Satwa Yaki, inovasi Booster Pertanian “Katrili” berbasis endapan silika, hingga Program Andikpas yang memberdayakan anak binaan lapas.
Melalui pendekatan berbasis kebutuhan masyarakat, program-program tersebut berhasil menumbuhkan rasa percaya diri, kemandirian, dan kesejahteraan berkelanjutan di komunitas sekitar wilayah kerja PGE.
Pilar Energi Bersih Nasional Menuju Net Zero Emission 2060
Dengan kapasitas terpasang mencapai 1.932 megawatt (MW) atau sekitar 70 persen dari total kapasitas panas bumi nasional, PGE menjadi tulang punggung upaya Indonesia menuju Net Zero Emission 2060.
Keberhasilan di ajang Subroto Awards 2025 menjadi penegas bahwa keberlanjutan bisnis energi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknologi, tetapi juga oleh kepedulian terhadap keselamatan manusia dan keberdayaan sosial.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini




















