Berita Geothermal — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyatakan komitmennya dalam mendukung target pemerintah untuk mengembangkan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) nasional sebesar 10,5 gigawatt (GW) pada 2035. Dari jumlah tersebut, PGE menargetkan kontribusi sebesar 1,8 GW atau sekitar 10 persen dari total kapasitas nasional.
Komitmen tersebut disampaikan oleh Manager Investor Relations PGEO, Ronald Andre P. Hutagalung, dalam seminar bertajuk Literasi Pasar Modal dan Peluang Investasi di Industri Geothermal di Kampus A Universitas Trisakti, Jakarta, Kamis (15/5/2025). Acara ini dihadiri ratusan mahasiswa yang antusias menyimak prospek bisnis energi terbarukan, khususnya geothermal.
Ronald menjelaskan bahwa strategi bisnis PGE ke depan akan lebih berfokus pada pengembangan PLTP berskala kecil dengan memanfaatkan teknologi binary.
Jika sebelumnya proyek PLTP secara konvensional dianggap ekonomis pada kapasitas sekitar 50 MW, maka dengan teknologi binary, pembangkit berkapasitas 10 MW pun sudah layak untuk dikembangkan.
“Dalam pengembangan ke depan, kami memiliki quick win project di 13 area dengan total kapasitas lebih dari 395 MW. Proyek ini ditargetkan dapat dimonetisasi dalam waktu relatif singkat, yakni 18 hingga 24 bulan,” jelasnya.
PGE telah melakukan identifikasi potensi geothermal di berbagai wilayah, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Dari hasil tersebut, ditemukan cadangan terbukti (proven) sebesar 1,1 GW, di mana 673 MW telah dimonetisasi. Selain itu, terdapat cadangan probable sebesar 563 MW dan possible sekitar 1,6 GW.
“Target kami pada 2033 adalah meningkatkan kapasitas terpasang dari yang saat ini sebesar 673 MW menjadi 1,7 GW,” ujar Ronald optimis.
Saat ini, PGE mengelola 14 wilayah kerja panas bumi secara mandiri dengan kapasitas terpasang 673 MW. Di luar itu, perusahaan juga memiliki lebih dari 1.200 MW kapasitas terpasang yang dikelola melalui skema Joint Operating Contract (JOC) bersama mitra strategis.
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, PGE menegaskan posisinya sebagai salah satu pilar utama dalam transisi energi nasional menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini