Jakarta, Berita Geothermal – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat capaian bersejarah dalam pengelolaan energi hijau nasional. Sepanjang tahun berjalan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor panas bumi tercatat melonjak 66 persen, menembus angka Rp 3,5 triliun.
Capaian tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah pengelolaan energi panas bumi di Indonesia, sekaligus menandai meningkatnya peran sektor ini sebagai pilar utama transisi energi bersih.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi menjelaskan, peningkatan signifikan ini merupakan hasil penerapan teknologi efisiensi sistem co-binary, yakni pemanfaatan kembali sisa uap (steam) dari proses utama untuk menghasilkan energi tambahan.
“Panas bumi ini capaiannya luar biasa karena ada sistem co-binary. Jadi sisa-sisa dari steam itu bisa digunakan lagi,” ujar Eniya di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Sebelumnya, rata-rata penerimaan panas bumi hanya berkisar antara Rp 1,6 triliun hingga Rp 2,1 triliun per tahun. Dengan capaian baru ini, Eniya menilai sektor panas bumi semakin menunjukkan potensi strategisnya bagi ketahanan energi nasional.
“PNBP kita bisa mencapai Rp 3,5 triliun. Ini luar biasa, karena biasanya hanya di kisaran dua triliunan. Kenaikan ini menunjukkan potensi besar dari energi panas bumi Indonesia,” ujarnya.
Selain peningkatan penerimaan, Eniya menambahkan, terdapat penambahan kapasitas terpasang sebesar 110 megawatt (MW) dari sejumlah proyek panas bumi baru yang mulai beroperasi dalam beberapa bulan terakhir.
“Ini cukup masif karena pembangkitnya baru beberapa bulan sudah bisa berhasil. Jadi kita ada tambahan 110 MW dari panas bumi sendiri,” tambahnya.
Dengan pencapaian ini, sektor panas bumi kian menegaskan perannya sebagai penopang penerimaan negara sekaligus motor transisi energi bersih. Pemerintah optimistis, dengan investasi dan kemajuan teknologi yang berkelanjutan, Indonesia dapat menjadi pemain utama panas bumi di dunia.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini




















