Jakarta, Berita Geothermal – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE/PGEO) mencatat kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar USD319 juta atau setara Rp5,2 triliun, melampaui target yang ditetapkan sebelumnya sebesar USD314,3 juta.
Direktur Operasi PGE Ahmad Yani mengatakan, capaian tersebut didorong oleh peningkatan kapasitas operasional dari sejumlah proyek strategis panas bumi yang mulai beroperasi tahun ini, termasuk Proyek Lumut Balai Unit 2 di Sumatera Selatan dengan kapasitas 55 megawatt (MW) yang mulai beroperasi sejak Juni 2025.
“Ke depan, kami akan terus mengakselerasi pengembangan proyek-proyek strategis lainnya untuk memperkuat portofolio panas bumi nasional,” kata Ahmad dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (30/10).
Secara keseluruhan, pendapatan PGE tumbuh 4,2 persen secara tahunan (year-on-year) dengan EBITDA sebesar USD249 juta dan laba bersih mencapai USD104 juta.
Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio menjelaskan, pencapaian tersebut menunjukkan ketahanan bisnis perusahaan di tengah tantangan global sektor energi yang masih fluktuatif.
“Pencapaian ini menjadi bukti kemampuan perseroan dalam memperkuat kinerja operasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya.
“Hasil positif ini menjadi motivasi kami untuk terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan mempercepat transisi nasional menuju energi bersih,” tambahnya.
Meski kinerja keuangan menunjukkan tren positif, PGE tetap menghadapi tantangan dalam menjaga keberlanjutan sumber daya panas bumi dan memperluas investasi di tengah persaingan energi terbarukan global yang semakin ketat.
Hingga akhir September 2025, total aset lancar PGE meningkat dari USD828,5 juta menjadi USD831,8 juta, sementara kas dan setara kas mencapai USD628 juta. Kondisi ini menegaskan posisi keuangan yang kuat untuk mendukung ekspansi proyek-proyek baru.
Saat ini, PGE mengelola kapasitas terpasang sebesar 727 MW di enam wilayah operasi panas bumi dan menargetkan peningkatan menjadi 1 gigawatt (GW) dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Selain Lumut Balai Unit 2, PGE juga tengah menggarap Proyek Hululais Unit 1 dan 2 dengan kapasitas 110 MW, serta proyek co-generation sebesar 230 MW. PGE juga melanjutkan eksplorasi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Tiga yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Juni 2025.
Capaian tersebut memperlihatkan langkah progresif PGE dalam memperkuat kontribusinya terhadap transisi energi bersih nasional, sekaligus menegaskan peran Indonesia sebagai salah satu pemain utama panas bumi di kawasan Asia.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini




















