Berita Geothermal — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), bersama Universitas Pertamina (UPER) dan Pertamina Power Indonesia (PPI), melakukan kunjungan strategis ke Geothermal Institute (GI) University of Auckland, Selandia Baru.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperdalam kurikulum Program G-Elevate dan menjajaki potensi kolaborasi strategis dengan institusi pendidikan geothermal (panas bumi) terkemuka dunia tersebut.
Dalam agenda kunjungan tersebut, delegasi melakukan pendalaman kurikulum Postgraduate Certificate in Geothermal Technology (PGCert) sebagai bagian dari Program G-Elevate, sekaligus berdiskusi mengenai potensi kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan bersama Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) Pertamina.
“Kunjungan ke University of Auckland merupakan wujud keterlibatan akademik yang memperkuat komitmen kami dalam merancang kurikulum yang relevan dengan standar global dan kebutuhan strategis industri energi,” ujar Djoko Triyono, Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan, dan Kemitraan Universitas Pertamina dikutip Senin (20/5).
Program G-Elevate sendiri merupakan inisiatif pengembangan kapabilitas (capability building) yang melibatkan kolaborasi antara PGE, UPER, dan University of Auckland. Inisiatif ini bertujuan mencetak tenaga profesional berkualitas tinggi di bidang geothermal melalui kurikulum berstandar internasional yang memungkinkan konversi kredit menuju jenjang magister.
“Program ini kami yakini akan memainkan peran penting dalam mempercepat transformasi PGE menjadi geothermal center of excellence,” jelas Elvie Qorina, VP HC & Business Support PT PGE Tbk.
Kunjungan PGE, UPER dan PPI dilakukan pada 15–16 April 2025. Subholding PNRE menyambut baik langkah ini sebagai bentuk sinergi menuju transisi energi nasional.
“Pertamina meyakini bahwa kolaborasi merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Kami sangat antusias dapat mendiskusikan potensi kemitraan strategis dengan University of Auckland guna mendukung agenda transisi energi bersih di Indonesia,” ujar Irzan Noor Rizki, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Subholding PNRE.
Geothermal Institute University of Auckland dikenal luas sebagai institusi unggulan dalam bidang pendidikan dan riset geothermal atau panas bumi. Sejak berdiri pada 1978, GI telah meluluskan lebih dari 1.800 profesional dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Keunggulannya meliputi riset inovatif di bidang geosains, rekayasa reservoir, dan teknologi rendah emisi, termasuk pengembangan perangkat lunak simulasi geothermal canggih Waiwera dan teknologi reinjeksi gas rumah kaca.
Tak hanya unggul dalam akademik, GI juga menjalin kolaborasi internasional dengan lebih dari 40 negara, termasuk Indonesia. Selain itu, mereka turut mendukung keberlanjutan melalui riset penangkapan emisi karbon dan kontribusi terhadap target net-zero Selandia Baru.
Kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama global, sekaligus mendukung percepatan pengembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia, khususnya panas bumi, melalui penguatan talenta dan penguasaan teknologi.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini