Jakarta, Berita Geothermal – PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menutup kuartal III tahun 2025 dengan capaian keuangan yang impresif. Emiten pertambangan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar US$71 juta, berbalik arah dari kerugian US$4 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan kinerja ini ditopang oleh stabilitas operasional di tambang utama perusahaan di Sulawesi Utara, serta keberhasilan dalam menjalankan program efisiensi dan optimalisasi fasilitas pengolahan. Tren kenaikan harga emas dunia sepanjang tahun juga ikut memberikan dorongan positif terhadap pendapatan dan margin usaha.
Investor Relation Archi Indonesia, Fredric, menjelaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh tim selama tiga tahun terakhir dalam melakukan perbaikan berkelanjutan.
“Pencapaian tahun ini menjadi bukti komitmen perusahaan untuk terus tumbuh dan mengembangkan potensi baru. Salah satunya melalui program underground mining yang sedang kami kembangkan,” ujar Fredric dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Sejalan dengan visi diversifikasi energi, Archi Indonesia kini memperluas langkah strategisnya melalui pengembangan proyek panas bumi di bawah anak usaha PT Toka Tindung Geothermal (TTG). Perusahaan patungan dengan Ormat Geothermal Indonesia itu telah memperoleh Izin Panas Bumi dan ditetapkan pemerintah sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Proyek tersebut menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas 40 Megawatt (MW) di kawasan Toka Tindung, Sulawesi Utara.
Dalam tahap pengembangannya, TTG mendapat dukungan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui program Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM) yang bekerja sama dengan Bank Dunia.
Fredric menilai sinergi antara Ormat dan SMI menjadi faktor penting dalam mempercepat pengembangan proyek serta memperkuat pembiayaan berbasis mitigasi risiko.
“Kolaborasi ini menjadi katalis penting bagi percepatan eksplorasi dan penguatan infrastruktur energi bersih di Toka Tindung, sekaligus mencerminkan semangat bersama untuk mendukung transisi energi nasional,” ucapnya.
Lebih lanjut, manajemen ARCI menargetkan peningkatan produksi hingga 25 persen pada akhir tahun 2025. Perusahaan juga berfokus pada peningkatan kualitas bijih, pemulihan emas (gold recovery), serta pengembangan tambang bawah tanah dan eksplorasi lanjutan.
“Kami optimistis target itu tercapai. Hingga Oktober 2025, volume produksi kami telah melampaui 100.000 ons troi, atau lebih tinggi dibandingkan total produksi sepanjang 2024,” kata Fredric menambahkan.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini




















