Tasikmalaya, Berita Geothermal –Kepedulian terhadap literasi energi baru terbarukan (EBT) menginspirasi Putri Mulia Hafiy Dzikrullah, mahasiswi Departemen Teknik Kimia Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), untuk menciptakan inovasi edukatif. Melalui program bertajuk “Geothermal Goes to School” di Tasikmalaya, mahasiswa yang akrab disapa Fide itu menghadirkan maket 3D interaktif yang memperkenalkan proses pemanfaatan energi panas bumi kepada siswa sekolah dasar (SD) di sekitar wilayah kerja PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha.
Saat ini, Fide tengah menjalani program magang konversi SKS selama empat bulan di PGE Area Karaha. Ketertarikannya terhadap pengembangan energi terbarukan membuatnya tidak hanya fokus pada pembelajaran teknis, tetapi juga berupaya memberi kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar.
“Sejak awal saya bertanya pada diri sendiri, apa hal kecil yang bisa saya lakukan agar keberadaan energi panas bumi bisa lebih dipahami oleh masyarakat,” ujar Fide di Tasikmalaya, Senin (3/11).
Melalui interaksi dengan warga sekitar, terutama guru dan siswa SD, Fide menemukan bahwa pemahaman tentang energi panas bumi masih terbatas. Hal inilah yang mendorongnya untuk menghadirkan solusi edukatif yang mudah dipahami anak-anak.
Bermodalkan pengetahuan dari mata kuliah Proyek Inovasi 3 di ITS, Fide merancang maket pembelajaran sederhana yang secara visual menjelaskan proses konversi energi panas bumi menjadi listrik. Dalam simulasi tersebut, air panas dari dalam bumi diubah menjadi uap yang dialirkan ke separator, menggerakkan mini turbin yang terhubung dengan motor DC hingga mampu menyalakan lampu LED.
Tak berhenti di situ, Fide menambahkan sensor pengukur kecepatan putaran turbin (RPM) pada maketnya agar siswa dapat memahami hubungan antara panas yang dihasilkan dengan energi listrik yang dibangkitkan secara langsung. Inovasi ini mendapat dukungan dari pembimbing lapangan, Muhammad Sabdian Harwanda, yang turut memfasilitasi kegiatan tersebut.
Kegiatan edukatif yang digelar di SDN Dirgahayu 1 Tasikmalaya itu diikuti oleh siswa kelas 5 dan 6. Fide bertindak sebagai Project Leader, dibantu rekan-rekannya sesama mahasiswa magang. Selain penyampaian materi, para siswa juga diajak melakukan eksperimen langsung menggunakan maket buatan Fide, menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan.
Antusiasme siswa terlihat tinggi. Banyak di antara mereka yang aktif mencoba simulasi maket dan bertanya tentang cara kerja energi panas bumi di wilayahnya.
Fide berharap inisiatif sederhana ini dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap potensi energi terbarukan di daerahnya. “Mereka adalah putra-putri daerah yang kelak akan membawa inovasi untuk mengembangkan potensi wilayahnya sendiri, terutama di bidang energi panas bumi,” ujarnya.
Inovasi ini tidak hanya menjadi wujud penerapan ilmu di dunia industri, tetapi juga bentuk nyata semangat “advancing humanity” yang diusung ITS. Program tersebut sekaligus mendukung dua poin penting dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yakni SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini




















