Berita Geothermal — PT PLN Indonesia Power (PLN IP) berkomitmen mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam transisi energi dengan mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempercepat penggunaan energi hijau guna mencapai target net zero emission pada 2060.
Kerja Sama Strategis dengan Inpex Geothermal
Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa perusahaan terus melakukan terobosan dalam pemanfaatan energi hijau, salah satunya melalui kerja sama dengan perusahaan panas bumi asal Jepang, Inpex Geothermal. Nota kesepahaman (MoU) antara kedua perusahaan ditandatangani dalam ajang The 8th Indonesia Japan Energy Forum (IJEF) 2024 yang berlangsung di Bali pada Kamis (5/12).
Presiden Prabowo dalam berbagai forum internasional, termasuk APEC dan KTT G20, menekankan pentingnya transisi energi hijau. Saat ini, Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 23 gigawatt (GW), tetapi baru sekitar 11 persen yang telah dimanfaatkan. Melalui kerja sama dengan Inpex Geothermal, PLN IP berharap dapat meningkatkan kompetensi dalam pengembangan panas bumi serta mewujudkan ambisinya sebagai Geothermal Top Global Player.
Daftar PLTP yang Dikelola PLN IP
Vice President New Renewable Energy Operational and Maintenance Planning and Control PLN IP, Wasis Jati Waskitho, mengungkapkan bahwa PLN IP mengelola 575 megawatt (MW) atau sekitar 24 persen dari total 2,3 GW kapasitas energi panas bumi yang sudah dikembangkan di Indonesia. Beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang saat ini dikelola oleh PLN IP antara lain:
• PLTP Ulubelu – Tanggamus, Lampung
• PLTP Gunung Salak – Bogor, Jawa Barat
• PLTP Kamojang – Kabupaten Bandung, Jawa Barat
• PLTP Darajat – Garut, Jawa Barat
• PLTP Lahendong – Manado, Sulawesi Utara
• PLTP Ulumbu – Nusa Tenggara Timur
Wasis menegaskan bahwa seluruh PLTP yang dikelola PLN IP memiliki kapasitas faktor hampir 90 persen, tertinggi dibandingkan dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa energi panas bumi merupakan sumber energi hijau yang dapat diandalkan untuk mendukung kebutuhan listrik nasional.
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang Akan Dikembangkan
PLN IP juga berkomitmen untuk terus mengintensifkan pemanfaatan energi panas bumi dengan mengembangkan beberapa Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang telah dipetakan pemerintah. Beberapa WKP yang siap dikembangkan di antaranya:
• Danau Ranau – Sumatera Selatan dan Lampung Barat (20 MW)
• Gunung Tangkuban Perahu – Jawa Barat (2×20 MW)
• Gunung Ungaran – Jawa Tengah (55 MW)
• Kepahiang – Bengkulu (2×55 MW)
• Oka Ile Ange – Nusa Tenggara Timur (2×5 MW)
• Gunung Sirung – Nusa Tenggara Timur (5 MW)
• Tulehu – Maluku Tengah (2×10 MW)
• Atadei – Nusa Tenggara Timur (2×5 MW)
• Songa Wayaua – Halmahera Selatan (2×5 MW)
Dengan pengembangan ini, PLN IP berharap dapat mempercepat transisi energi di Indonesia dan memastikan ketersediaan listrik berbasis energi hijau yang lebih luas serta berkelanjutan bagi masyarakat.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini