Jakarta, Berita Geothermal – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) berhasil menekan biaya pengeboran panas bumi hingga 6 persen serta menambah 100.000 jam kerja produktif melalui penerapan teknologi digital G-Bionic. Inovasi ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat daya saing di sektor energi bersih nasional.
Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani, mengatakan bahwa pengembangan panas bumi perlu diawali dengan transformasi internal yang mampu beradaptasi terhadap kemajuan era digital. Menurut dia, pemanfaatan teknologi digital bukan sekadar alat bantu, tetapi menjadi kunci utama untuk memastikan keberlanjutan bisnis dan memperkuat posisi PGE di tengah perubahan industri energi global.
“Melalui transformasi digital, PGE berupaya mempercepat pengambilan keputusan berbasis data, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperkuat pengembangan energi bersih yang presisi dan berkelanjutan. Inilah yang melatarbelakangi diluncurkannya program G-Bionic,” ujar Ahmad Yani dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025).
Program G-Bionic yang mulai diimplementasikan sejak 2023 merupakan bagian dari transformasi digital jangka panjang PGE. Program ini dirancang untuk membangun budaya kerja berbasis data di seluruh lini operasional perusahaan, mulai dari kegiatan bawah permukaan (subsurface), pengeboran (drilling), fasilitas permukaan (surface), hingga sistem perusahaan (enterprise).
Menurut Ahmad Yani, G-Bionic tidak hanya mengubah sistem kerja, tetapi juga menumbuhkan budaya pengambilan keputusan yang cepat, akurat, dan berbasis data.
“Implementasi G-Bionic merupakan langkah nyata PGE dalam menjalankan 52 inisiatif digital di seluruh rantai operasi panas bumi,” katanya.
Hingga kini, penerapan G-Bionic telah menghasilkan sejumlah capaian penting. Selain menekan biaya pengeboran hingga 6 persen dan menambah 100.000 jam kerja produktif, teknologi ini juga berhasil meningkatkan produksi hingga 4 persen dari kapasitas terpasang melalui optimasi sumur dan pembangkit.
Sementara itu, Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Raden Adjeng Sondaryani, menyambut positif langkah digitalisasi yang dilakukan PGE. Menurut dia, inisiatif tersebut sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mempercepat transformasi menuju energi hijau dan memperkuat ketahanan energi nasional.
“Di tengah dinamika transisi energi global, Pertamina mengemban amanah besar untuk mewujudkan kemandirian energi nasional dan mendorong pengembangan energi bersih. Transformasi digital menjadi instrumen strategis untuk mencapai efisiensi, ketepatan pengambilan keputusan, serta daya saing jangka panjang,” ujarnya.
Melalui G-Bionic, PGE menegaskan peran aktifnya dalam mendorong efisiensi operasional dan pengembangan energi panas bumi sebagai bagian dari agenda transisi energi bersih dan pengurangan emisi karbon di Indonesia.
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini




















