Berita Geotherma – Pemerintah Kabupaten Pasaman bersama PT Medco Geothermal Sumatera Barat (PT MGSu) menggelar rapat persiapan pengeboran eksplorasi panas bumi Bonjol di Kantor Bupati Pasaman, Selasa (27/5/2025).
Kegiatan pengeboran penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi (PSPE) panas bumi Bonjol ini dijadwalkan pada akhir Juli 2025.
Rapat tersebut dihadiri oleh Bupati Pasaman Sabar AS, Asisten Pembangunan dan Perekonomian, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas PRKP2LH, Kepala Dinas DPMPTSP, Kepala Kantor ATR/BPN, Kabag Hukum, Camat Bonjol, serta manajemen PT MGSu.
Perwakilan PT MGSu menyampaikan bahwa saat ini persiapan pengeboran panas bumi Bonjol telah mencapai kemajuan signifikan. Pada tahap I telah dibangun jalan sepanjang 3,62 kilometer menuju lokasi pengeboran, dan tahap II menyusul dengan pembangunan jalan tambahan sepanjang 1 kilometer.
“Target pengeboran (drilling) ditetapkan pada akhir Juli 2025. Izin pengeboran dari Kementerian ESDM dan dokumen AMDAL juga sudah kami siapkan,” ujar Sigit, perwakilan PT Medco Geothermal.
Ia menambahkan bahwa proyek ini akan memprioritaskan tenaga kerja lokal, sementara tenaga ahli khusus akan disiapkan oleh pihak perusahaan.
Bupati Pasaman Sabar AS menyambut baik kegiatan eksplorasi panas bumi ini sebagai peluang besar untuk mendorong kemajuan daerah. Ia menilai kehadiran investasi panas bumi di Bonjol dapat mengubah citra Pasaman yang selama ini kurang dilirik investor.
“Selama ini Pasaman dan Sumatera Barat kerap dianggap tidak ramah terhadap investasi. Kehadiran PT Medco Geothermal menunjukkan bahwa stigma itu mulai luntur. Investasi seperti ini mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” ujarnya.
Menurut Sabar AS, APBD Pasaman saat ini belum mencukupi untuk membiayai pembangunan secara optimal. Oleh karena itu, dukungan terhadap investasi menjadi langkah strategis untuk mempercepat kemajuan daerah.
“Kalau hanya mengandalkan PAD, pembangunan akan lambat. Maka kehadiran investor seperti ini harus kita dukung bersama. Pemerintah siap menciptakan iklim investasi yang kondusif,” tambahnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung proyek ini, terutama karena Bonjol juga merupakan kawasan wisata yang potensial. Menurutnya, sektor transportasi, pertanian, UMKM, kuliner, dan ekonomi kreatif bisa berkembang secara simultan dengan adanya proyek panas bumi ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pasaman, Yusnimar, menyebutkan bahwa selain Bonjol, Kementerian ESDM juga mendukung percepatan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) di wilayah Cubadak (Kecamatan Dua Koto) dan Panti (Kecamatan Panti).
“Kita harap pengeboran berjalan lancar dan bisa segera diperoleh data pasti terkait potensi energi panas bumi di Bonjol,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya PT Medco Geothermal untuk memperhatikan dampak lingkungan selama kegiatan eksplorasi berlangsung, terutama karena lalu lintas kendaraan berat bisa menimbulkan debu dan gangguan bagi masyarakat.
“Kami berharap nilai-nilai estetika dan kearifan lokal tetap dijaga. Dengan begitu, investasi ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” imbuhnya.
Dukungan Pemkab Pasaman terhadap investasi panas bumi memang serius. Pada 21 Mei 2025 lalu, Bupati Sabar AS dan Kepala DPMPTSP Pasaman bahkan turut hadir dalam acara Market Sounding Penugasan PSPE Panas Bumi yang digelar Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di Kementerian ESDM, Jakarta.
Dalam forum tersebut, Bupati kembali menegaskan komitmennya terhadap pemanfaatan energi panas bumi sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program nasional, sekaligus untuk mendorong percepatan investasi di wilayah Cubadak dan Panti.
“Ini adalah bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Pasaman dalam mendukung transisi energi dan menarik investasi yang berkelanjutan,” tegasnya.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini