Berita Geothermal — Dion Murdiono merupakan salah satu tokoh penting dalam industri energi panas bumi di Indonesia. Ia menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Ormat Geothermal Indonesia, Dion Murdiono sejak tahun 2020. Sebelum bergabung dengan Ormat, Dion memiliki pengalaman panjang di sektor energi, termasuk sebagai Presiden Direktur Pacific Geo Energy (2009-2020) dan Presiden Direktur Bima Transindo Persada (2000-2012).
Dion Murdiono adalah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1993. Dengan latar belakang pendidikan teknik dan pengalaman luas di industri energi, ia kerap menjadi pembicara dalam berbagai forum energi hijau, termasuk dalam acara Indonesia International Geothermal Workshop (IIGW) 2023 yang diadakan di ITB.
Ekspansi Panas Bumi Ormat di Indonesia
Dalam sebuah wawancara pada Februari 2025, Dion Murdiono mengungkapkan bahwa Ormat telah menginvestasikan sekitar USD 250 juta atau sekitar Rp 4 triliun di Indonesia selama satu dekade terakhir. Investasi tersebut mencakup berbagai proyek panas bumi yang bertujuan untuk mendukung transisi energi terbarukan di Tanah Air.
Lebih lanjut, Ormat menargetkan peningkatan investasi hingga USD 1 miliar pada tahun 2030. “Kami akan terus melanjutkan investasi ini, dengan rencana mencapai USD 1 miliar pada tahun 2030,” ujar Dion.
Proyek Panas Bumi Ormat di Indonesia
Ormat aktif mengembangkan sejumlah proyek panas bumi di berbagai wilayah Indonesia, di antaranya:
- PSPE Rangkong
PT Ormat Geothermal Indonesia berhasil meraih nilai tertinggi dalam lelang Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (WPSPE) Panas Bumi Rongkong, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dengan skor 81,1 pada November 2023. Ormat akan melakukan survei dan eksplorasi awal untuk mengembangkan potensi panas bumi di wilayah ini.
- PLTP Ijen
Ormat, bersama mitra strategisnya, telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen di Jawa Timur dengan kapasitas 35 MW.
- PLTP Sarulla
Ormat juga menjadi bagian dari proyek PLTP Sarulla di Tapanuli, Sumatera Utara. Proyek ini merupakan salah satu pembangkit listrik panas bumi terbesar di dunia, dengan kapasitas mencapai 330 MW dalam satu kontrak tunggal.
- Kolaborasi dengan PGE
Ormat bekerja sama dengan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam pengembangan teknologi binary cycle untuk mempercepat eksploitasi panas bumi di Indonesia.
Keunggulan Teknologi Ormat
Ormat Technologies, yang berbasis di Reno, Nevada, AS, adalah perusahaan penyedia teknologi energi panas bumi alternatif dan terbarukan. Hingga Januari 2021, perusahaan ini telah membangun lebih dari 190 pembangkit listrik dengan total daya lebih dari 3.200 MW dan mengoperasikan sekitar 933 MW pembangkit listrik berbasis energi panas bumi.
Menurut Simon, perwakilan Ormat, perusahaan menargetkan pengembangan pembangkit listrik bertenaga panas bumi hingga 29 GW pada 2026, atau meningkat 12 kali lipat dibandingkan daya yang dihasilkan pada 2021. Pengembangan ini akan dilakukan melalui eksplorasi tiga prospek panas bumi utama di Indonesia.
Salah satu keunggulan teknologi Ormat adalah kemampuannya dalam memanfaatkan sumber panas bumi bersuhu rendah. Berdasarkan informasi dari laman ITB, beberapa proyek Ormat yang memanfaatkan teknologi ini meliputi:
• PLTP Ijen, Jawa Timur
• PLTP Sarulla, Sumatera Utara (dengan kapasitas 42 MW dan dalam tahap pengembangan lebih lanjut)
• Toka Tindung, Sulawesi Utara, yang masih dalam proses pengeboran
• Wapsalit, di Puau Buru, Maluku yang sedang dalam tahap pembangunan
Dengan kepemimpinan Dion Murdiono, Ormat terus berkomitmen mengembangkan energi panas bumi di Indonesia dan berkontribusi dalam transisi menuju energi hijau yang lebih berkelanjutan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini