BeritaGeothermal — Google semakin fokus dalam pengembangan energi bersih, khususnya panas bumi. Baru-baru ini, Google Cloud mengumumkan kerja sama dengan SLB dan Project Innerspace untuk mengoptimalkan eksplorasi serta efisiensi pengelolaan energi panas bumi secara global.
Pengumuman ini disampaikan pada 6 Maret 2025 di California, sebagaimana dilansir dari PR Newswire.
Google, SLB dan Project InerSpace akan berkolaborasi dengan memanfaatkan GeoMap, alat pemetaan canggih milik Project Innerspace, yang akan dikombinasikan dengan keahlian SLB dalam energi panas bumi melalui teknologi GeothermEx.
Tujuan utama kerja sama ini adalah mempercepat identifikasi dan pengembangan sumber daya panas bumi di seluruh dunia.
Kerjasama tiga perusahaan kakap tersebut didasarkan atas kebutuhan masyarakat dunia akan energi bersih yang mengalami lompatan sangat siginifikan belakangan ini. Laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA), yang disusun bersama Project Innerspace, mengungkapkan bahwa energi panas bumi berpotensi memenuhi kebutuhan listrik global hingga 140 kali lipat.
Dengan adanya kolaborasi ini, pemangku kepentingan di sektor energi dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang manfaat serta prospek pengembangan panas bumi di masa depan.
Percepatan Eksplorasi
GeoMap adalah alat pemetaan inovatif yang dikembangkan oleh Project Innerspace dengan dukungan lebih dari 100 peneliti global. Alat ini memanfaatkan Google Earth Engine, serta teknologi komputasi Google Cloud seperti BigQuery dan Vertex AI.
Dengan mengintegrasikan berbagai kumpulan data, GeoMap memungkinkan para ahli untuk memvisualisasikan dan menganalisis potensi panas bumi di berbagai wilayah. Hal ini membantu menentukan lokasi paling potensial untuk dikembangkan, sehingga mempercepat eksplorasi dan optimalisasi sumber daya panas bumi.
Menurut Kyle Jessen, Managing Director sektor energi di Google Cloud, kerja sama ini membuka peluang besar untuk memperluas pemanfaatan energi panas bumi secara global.
“Melalui teknologi ini, kami dapat membantu dunia memenuhi kebutuhan energi di masa depan dengan solusi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.
Komitmen Google dalam Energi Bersih
Langkah ini merupakan bagian dari strategi Google dalam mendukung energi bersih panas bumi yang dapat diandalkan sepanjang waktu. Sebelumnya, pada tahun 2024, Google telah meluncurkan model baru untuk mengomersialkan energi panas bumi melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan listrik mitranya.
SLB dan Kerja Sama di Indonesia
SLB Geothermal adalah divisi dari Schlumberger (SLB) yang berfokus pada eksplorasi dan pengembangan energi panas bumi. Perusahaan ini berbasis di Houston, Texas, dengan kantor operasional utama di Paris, London, dan Den Haag. Saat ini, SLB hadir di lebih dari 100 negara dengan fasilitas riset serta pusat inovasi di berbagai lokasi strategis.
Di Indonesia, SLB telah bekerja sama dengan Star Energy Geothermal, salah satu perusahaan panas bumi terbesar di Tanah Air. Kolaborasi ini diumumkan pada Januari 2025 dengan tujuan mempercepat pengembangan teknologi canggih dalam pengelolaan sumber daya panas bumi.
Sebelumnya, SLB dan Star Energy Geothermal telah menerapkan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi pengeboran sumur panas bumi. Melalui kerja sama terbaru ini, kedua perusahaan akan lebih fokus pada penerapan teknologi untuk eksplorasi bawah permukaan, pengeboran, serta optimasi produksi energi panas bumi di Indonesia.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Google, SLB, dan Project Innerspace berharap dapat mempercepat peralihan dunia menuju energi bersih yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. ***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini