Berita Geothermal — PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan energi bersih melalui pelaksanaan uji produksi sumur panas bumi TLG-3.6. Kegiatan ini merupakan bagian dari Karaha Recovery Program, yang menargetkan peningkatan kapasitas produksi hingga 30 megawatt (MW).
Sumur TLG-3.6 terletak di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut. Sebelum pelaksanaan uji produksi, PGE menggelar kegiatan sosialisasi pada 3 Juni 2025 sebagai wujud transparansi dan pelibatan aktif pemangku kepentingan. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen, mulai dari jajaran manajemen dan pekerja PGE Area Karaha, Pemerintah Kecamatan Karangtengah, Polsek dan Koramil Sukawening, hingga Pemerintah Desa Cinta dan Cintamanik, tokoh masyarakat, serta perwakilan Karang Taruna.
Kehadiran seluruh unsur tersebut mencerminkan dukungan yang solid dari masyarakat dan pemerintah setempat terhadap program energi terbarukan ini. Sosialisasi berlangsung interaktif dan terbuka, memperkuat sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung transisi menuju masa depan energi yang lebih ramah lingkungan.
Dalam kegiatan tersebut, Tim Operasi PGE memberikan penjelasan teknis mengenai tahapan uji produksi, sementara tim HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) memaparkan aspek keselamatan, sistem pemantauan, hingga prosedur mitigasi risiko. Semua langkah disusun untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai standar keselamatan dan regulasi yang berlaku.
“Kolaborasi seluruh pemangku kepentingan menjadi fondasi utama keberhasilan Karaha Recovery Program,” ujar pihak PGE Area Karaha dalam keterangan tertulis, Selasa (10/6).
PLTP Karaha, Andalan Energi Bersih Jawa Barat
PGE secara resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Karaha Unit I secara komersial sejak 6 April 2018. Terletak di wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Karaha Cakrabuana yang mencakup Kabupaten Tasikmalaya dan Garut, PLTP ini memiliki kapasitas 30 MW dan mampu menerangi sekitar 33 ribu rumah.
Proyek ini merupakan bagian dari Program 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah dan telah menyumbang sekitar 227 GWh per tahun ke sistem transmisi Jawa-Bali. Dengan total investasi mendekati US$200 juta, proyek ini mencakup pengeboran 10 sumur, pembangunan fasilitas pembangkit, hingga jaringan transmisi.
Selain manfaat energi, PLTP Karaha juga memberi kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar. Selama pembangunan, PGE mengucurkan dana sekitar Rp830 juta untuk program Community Development di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat. Tak hanya itu, PLTP Karaha turut meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui bonus produksi dan berkontribusi menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 202 ribu ton CO₂ per tahun.
Dengan dukungan aktif masyarakat dan pemerintah daerah, serta komitmen kuat terhadap keselamatan dan keberlanjutan, PGE Area Karaha menunjukkan bahwa pengembangan energi panas bumi tak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan kemitraan yang berkelanjutan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini