Berita Geothermal — Upaya menghadirkan energi bersih di Flores kian menunjukkan kemajuan, khususnya melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 di Poco Leok, Kabupaten Manggarai. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) bersama pemangku kepentingan terus mengawal tahapan pengadaan tanah sebagai fondasi utama proyek strategis ini.
Hingga akhir Mei 2025, proses pengadaan tanah telah memasuki fase krusial. Dari total luas Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Ulumbu sebesar 18.280 hektare, sekitar 10,3 hektare telah berhasil dibebaskan untuk pembangunan wellpad D, E, F, dan J. Sementara itu, pengadaan untuk wellpad H dan I masih dalam tahap persiapan melalui mekanisme penentuan lokasi, sesuai dengan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 19 Tahun 2021.
Tak hanya itu, sekitar 8 hektare lahan tambahan tengah diproses untuk keperluan pembangunan akses jalan baru, pelebaran jalan eksisting, serta pembangunan dua titik wellpad tambahan. Manager UPP Nusra 2, Osta Melanno, menjelaskan bahwa seluruh tahapan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian dan didampingi oleh Kantor Pertanahan Manggarai. “Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa sebagian besar lahan bukan merupakan area pertanian aktif, sehingga tidak mengganggu sumber penghidupan masyarakat,” jelasnya.
Komitmen terhadap transparansi dan inklusivitas juga terlihat dalam kegiatan ekspose hasil inventarisasi dan identifikasi pengadaan tanah yang digelar pada 28 Mei 2025. Acara ini melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Manggarai dan difasilitasi oleh Kantor Pertanahan Manggarai. General Manager PLN UIP Nusra, Yasir, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat. “Kami ingin memastikan masyarakat tidak hanya diberi informasi, tetapi juga didengar dan dihormati dalam setiap tahap pembangunan,” ujarnya.
Pengadaan tanah ini bukan sekadar bagian dari proses teknis pembangunan pembangkit, tetapi merupakan fondasi penting dari transformasi energi di wilayah timur Indonesia. PLTP Ulumbu Unit 5-6 yang berkapasitas 2×20 MW ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung pasokan listrik bersih dan andal di Nusa Tenggara Timur, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pembangkit berbahan bakar fosil.
Dengan pendekatan yang inklusif, berwawasan lingkungan, dan mengedepankan dialog, pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 menjadi contoh nyata bahwa transisi energi bersih dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan dan penghormatan terhadap masyarakat lokal.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini