Berita Geothermal – Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama TOYO Engineering Corporation resmi memulai kerja sama dalam proyek bertajuk “Acceleration of Geothermal Direct Use Utilization and Green Hydrogen in Indonesia”.
Agenda Kick-Off Meeting digelar pada Rabu 23 April 2025 dan menandai langkah awal kolaborasi strategis ini.
Rapat perdana tersebut dibuka langsung oleh Kepala BBSP KEBTKE, Harris, dan dihadiri perwakilan dari TOYO Engineering Corporation, yakni General Manager Mr. Yoichi Komatsu serta Project Engineer Mr. Hongseok Choi dan Mr. Yuya Nakamura. Selain Kick-Off Meeting, pertemuan ini juga disertai dengan penandatanganan General Engineering Service Agreement (GESA), sebagai bentuk komitmen formal antara kedua pihak.
Dirjen EBTKE Eniya istiani Dewi mengungkapkan, melalui kerja sama ini, BBSP KEBTKE dan TOYO Engineering bertekad menghasilkan studi mendalam mengenai pemanfaatan langsung panas bumi dan produksi green fuel di Indonesia.
“Studi tersebut diharapkan tidak hanya menyajikan kajian keekonomian yang lebih realistis, tetapi juga menjadi dasar penyusunan road map pengembangan energi panas bumi dan Geothermal Master Plan di tanah air,” ungkap Eniya dikutip dari akun Instagramnya, Senin, 28 April 2025.
Poin-Poin Strategis Kerja Sama
Sebuah sumber dari Kementerian ESDM menyebutkan, ada beberapa aspek utama yang menjadi fokus kerja sama ini:
Produksi Hydrogen dan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
Produksi Green Hydrogen dan Bahan Bakar Ramah Lingkungan: Selain pembangkitan listrik, proyek ini juga diarahkan untuk menghasilkan bahan bakar masa depan seperti hidrogen hijau, amonia, dan metanol dari energi panas bumi.
Ekstraksi Mineral Berharga
Brine atau cairan panas bumi yang biasanya terbuang akan dimanfaatkan untuk mengekstraksi mineral berharga seperti silika dan litium, yang memiliki nilai strategis tinggi dalam industri teknologi modern.
Pembangunan Geothermal Carbon Neutral Park
Kolaborasi ini juga mencakup pengembangan taman karbon netral berbasis panas bumi. Konsep ini mengintegrasikan pembangkitan listrik, produksi green fuel, dan ekstraksi mineral dalam satu kawasan berkelanjutan.
Transfer Teknologi dan Peningkatan Kapasitas SDM
Sebagai bagian dari kerja sama, diharapkan terjadi transfer teknologi dari TOYO Engineering kepada Indonesia, sekaligus mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang energi terbarukan.
Dukung Target Net Zero Emission 2060
Kerja sama BBSP KEBTKE dan TOYO Engineering Corporation ini merupakan langkah strategis untuk mendukung target nasional mencapai net zero emission pada 2060. Dengan memanfaatkan potensi panas bumi yang besar, Indonesia berpeluang mempercepat transisi energi bersih, meningkatkan ketahanan energi nasional, serta memperkuat posisinya dalam industri energi global.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan akan lahir terobosan-terobosan berbasis data yang mampu mendorong percepatan pemanfaatan langsung panas bumi di berbagai wilayah Indonesia.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini