Berita Geothermal – Indonesia menyimpan potensi panas bumi yang sangat besar, mencapai 23,5 gigawatt (GW). Namun, hingga kini, baru sekitar 2,59 GW yang dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik, sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Enya Listiani Dewi.
Lebih dari sekadar pembangkitan listrik, potensi panas bumi Indonesia juga dapat dimanfaatkan secara langsung untuk berbagai sektor nonlistrik. Pemanfaatan langsung ini tidak hanya meningkatkan ketahanan energi daerah, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap delapan dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang ditetapkan dunia.
Pemetaan dan Potensi Pemanfaatan Langsung Panas Bumi
Untuk memperkuat pengembangan ini, Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian ESDM meluncurkan peta distribusi potensi dan utilisasi pemanfaatan langsung panas bumi Indonesia pada Desember 2024.
Berdasarkan hasil investigasi dan inventarisasi PSDMBP hingga akhir 2024, dari total 362 titik potensi panas bumi di Indonesia, sebanyak 201 titik (55%) telah terdata dengan jumlah manifestasi mencapai 971 titik. Total sumber daya panas bumi untuk pemanfaatan langsung tercatat sebesar 222,77 megawatt thermal (MWt), dengan cadangan terbukti sebesar 8,1 MWt.
Pemanfaatan langsung ini berarti menggunakan panas bumi tanpa konversi menjadi bentuk energi lain, misalnya untuk pemandian air panas, pengeringan hasil pertanian, akuakultur, pemanas ruangan, hingga kebutuhan industri.
Pihak PSDMBP menambahkan, pemanfaatan langsung panas bumi juga berpotensi meningkatkan perekonomian lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan investasi lokal. Setiap proyek pemanfaatan langsung panas bumi mampu menyerap tenaga kerja secara langsung sebanyak 30 hingga 60 orang.
Kontribusi terhadap 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Seperti disebutkan, setidaknya ada delapan TPB yang dapat didukung oleh pemanfaatan langsung panas bumi. Apa saja? Berikut ini rinciannya dikutip dari laman PSDMBP, Selasa (28/4):
• TPB 2 (Mengakhiri Kelaparan): Pemanfaatan panas bumi untuk pengeringan hasil pertanian mempercepat proses pascapanen dan menjaga kualitas pangan.
• TPB 5 (Kesetaraan Gender): Pengembangan fasilitas berbasis panas bumi membuka peluang partisipasi kerja perempuan di sektor energi lokal.
• TPB 7 (Energi Bersih dan Terjangkau): Energi panas bumi menyediakan sumber energi bersih untuk kebutuhan lokal.
• TPB 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): Setiap proyek pemanfaatan langsung mampu menyerap 30–60 tenaga kerja lokal.
• TPB 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur): Infrastruktur berbasis panas bumi mendukung inovasi industri dan teknologi berkelanjutan.
• TPB 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan): Pemanfaatan panas bumi untuk fasilitas umum memperkuat daya dukung lingkungan kota dan desa.
• TPB 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): Mendorong penggunaan energi lokal berkelanjutan dalam proses produksi.
• TPB 13 (Penanganan Perubahan Iklim): Pemanfaatan energi panas bumi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menekan emisi karbon.
Contoh Implementasi dan Langkah Strategis
Contoh nyata pemanfaatan langsung panas bumi terlihat di Masarang, Sulawesi Utara. Di sana, energi panas bumi dari PLTP Lahendong digunakan untuk produksi gula aren secara lebih efisien dan ramah lingkungan.
Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) bersama TOYO Engineering Corporation telah memulai proyek kerja sama bertajuk “Acceleration of Geothermal Direct Use Utilization and Green Hydrogen in Indonesia.”
Proyek ini tidak hanya fokus pada pemanfaatan panas bumi untuk keperluan langsung, tetapi juga mengarah pada pengembangan bahan bakar masa depan seperti hidrogen hijau, amonia, dan metanol.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat transisi energi bersih, meningkatkan ketahanan energi nasional, serta memperkuat posisi Indonesia dalam industri energi global, sejalan dengan target mencapai net zero emission pada tahun 2060.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini