BeritaGeothermal — Pertamina Geothermal Energy (PGE), anak usaha Pertamina New & Renewable Energy (NRE), terus memperluas kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) guna mencapai target 1 gigawatt (GW).
Salah satu langkah strategi PGE adalah mengoperasikan PLTP Lumut Balai Unit II di Muara Enim, Sumatera Selatan, yang ditargetkan mencapai commissioning operation date (COD) pada April 2025.
CEO Pertamina NRE, John Anis, menyatakan bahwa beroperasinya Lumut Balai Unit II akan menjadi tonggak penting bagi anak usahanya, PGE, dalam pengembangan energi panas bumi.
“Lumut Balai Unit II adalah salah satu milestone utama kami dalam mencapai target kapasitas panas bumi 1 GW, sebelum akhirnya menuju 3 GW,” ujar John dikutip Selasa (11/3).
Dengan beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit II, PGE akan menambah kapasitas sebesar 55 megawatt (MW), sehingga semakin mendekati target 1 GW.
Saat ini, PGE telah mengelola 672 MW listrik dari panas bumi di berbagai wilayah Indonesia. Kapasitas tersebut stagnan selama lebih dari empat tahun terakhir, meskipun potensi panas bumi di Indonesia mencapai 3 GW.
“Potensi panas bumi masih sangat besar, dan ini harus terus kami kembangkan,” tambah John.
John Anis menegaskan bahwa dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), PLTP memiliki keunggulan dalam stabilitas pasokan energi. Panas bumi tidak mengalami intermitensi seperti PLTS dan PLTB, yang produksinya bergantung pada kondisi cuaca.
“Geothermal tersedia sepanjang waktu, 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu,” kata John. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya optimalisasi pengembangan PLTP secara maksimal.
Setelah PLTP Lumut Balai Unit II beroperasi, PGE akan melanjutkan proyek-proyek panas bumi lainnya yang lebih besar, seperti proyek Hululais di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Hululais, Kabupaten Lebong, Bengkulu.
“Kami menargetkan dalam tiga tahun ke depan dapat menambah sekitar 1,1 GW. Setelah itu, dalam dua hingga tiga tahun berikutnya, kapasitas akan terus ditingkatkan hingga mencapai 3 GW,” ungkap John.
Di tempat terpisah, Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan bahwa proyek Lumut Balai Unit II menjadi bukti komitmen PGE dalam meningkatkan kapasitas terpasang energi panas bumi di Indonesia.
“Dengan tambahan 55 MW, kami semakin dekat dengan target 1 GW, yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan energi nasional,” kata Julfi saat melakukan walkthrough ke PLTP Lumut Balai Unit II di Muara Enim pada pertengahan Februari lalu.
Dalam walkthrough tersebut, Julfi dan jajarannya memastikan bahwa proyek PLTP Lumut Balai Unit II berjalan sesuai jadwal dan target COD dapat tercapai tanpa kendala.
Julfi menambahkan bahwa PGE akan terus berinovasi serta memastikan seluruh pengembangan dilakukan secara berkelanjutan dan efisien untuk mendukung transisi energi nasional.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini