Berita Geothermal — Direktur Pertamina Geothermal Energy (PGE), Julfi Hadi, menargetkan perusahaannya memiliki kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hingga 1.630 Megawatt (MW). Target ini merupakan bagian dari strategi pemanfaatan sumber daya panas bumi yang masif di Indonesia.
Untuk mencapai target tersebut, PGE telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak guna mendorong pemanfaatan panas bumi di Tanah Air. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait manufaktur dan penyediaan energi off-grid bagi perusahaan-perusahaan besar.
“Kami menargetkan pemanfaatan sumber daya panas bumi secara masif hingga 1.630 MW. Saat ini, kami telah menandatangani beberapa MoU untuk pengembangan manufaktur serta penyediaan energi off-grid bagi sejumlah perusahaan besar,” ujar Julfi.
Namun, ia menegaskan bahwa pencapaian target tersebut tidak terlepas dari kebutuhan pendanaan yang besar. Oleh karena itu, Julfi berharap proyek panas bumi di Indonesia dapat menarik perhatian Danantara (Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara) sebagai salah satu pihak yang dapat memberikan pendanaan strategis.
“Mudah-mudahan proyek ini bisa dilirik oleh Danantara,” harapnya.
Julfi juga menekankan bahwa pengembangan panas bumi harus menjadi kebanggaan nasional, seperti halnya Tesla di Amerika Serikat. Ia menilai bahwa Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat besar dan tersebar di berbagai wilayah, menjadikannya sebagai salah satu sumber energi baru dan terbarukan (EBT) yang dapat diandalkan dalam beban dasar (base load).
“Saya melihat proyek panas bumi ini seperti Tesla-nya Amerika, hanya saja di Indonesia belum terealisasi secara maksimal. Jika didorong dengan baik, ini bisa menjadi proyek berskala besar dengan nilai ekonomi yang sangat menarik,” ungkapnya dalam program Energy Corner yang diselenggarakan CNBC pada Jumat (7/3/2025).
Jika proyek panas bumi dalam negeri mendapatkan dukungan pendanaan dari Danantara, Julfi optimistis Indonesia dapat mewujudkan ambisi menjadikan panas bumi sebagai Tesla versi Indonesia.
“Fundamentalnya sangat kuat. Jika pemerintah dan Danantara memberikan dukungan penuh, proyek ini bisa menjadi Tesla-nya Indonesia,” tegasnya.
Sebagai anak usaha Pertamina New & Renewable Energy (PNRE), PGE dinilai sebagai perusahaan yang paling agresif dalam pengembangan panas bumi, baik di dalam maupun luar negeri. Selain mengembangkan proyek panas bumi di Indonesia, PGE juga membidik ekspansi ke luar negeri, termasuk Kenya dan Turki.
Di dalam negeri, PGE saat ini tengah mengembangkan sejumlah proyek panas bumi, seperti PLTP Seulawah di Aceh, Lumut Balai Unit 2, Sungai Penuh, dan Hululais. Dengan berbagai langkah strategis ini, PGE optimistis dapat mempercepat transisi energi di Indonesia menuju pemanfaatan energi terbarukan yang lebih luas dan berkelanjutan.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini