Berita Geothermal — Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Panasbumi Indonesia (ADPPI), Hasanuddin, menyampaikan sikap optimistis terhadap masa depan pemanfaatan energi panas bumi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikannya bertepatan dengan peresmian delapan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) oleh Presiden di berbagai daerah pada Kamis (26/6).
Menurut Hasanuddin, peresmian delapan PLTP tersebut merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah pusat yang bersinergi dengan BUMN panas bumi, swasta (Independent Power Producer), pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian energi berbasis sumber daya terbarukan yang bersih dan berkelanjutan.
Kedelapan PLTP yang diresmikan Presiden Prabowo tersebut meliputi: PLTP Blawan Ijen Unit 1 (Jawa Timur), PLTP Sorik Marapi Unit 5 (Sumatera Utara), PLTP Salak Binary, PLTP Patuha Unit 2, PLTP Salak Unit 7, dan PLTP Wayang Windu Unit 3 (Jawa Barat), PLTP Muaralaboh Unit 2 (Sumatera Barat), serta PLTP Ulubelu Gunung Tiga (Lampung).
Proyek-proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat, baik melalui penerimaan PNBP, bonus produksi, penciptaan lapangan kerja, hingga efek pengganda ekonomi lokal.
ADPPI juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam mengatasi sejumlah hambatan yang dapat menghambat pengembangan investasi panas bumi. Beberapa di antaranya adalah kepastian harga tarif listrik, persoalan sosial akibat kurangnya komunikasi dan informasi terkait panas bumi, serta perlunya pelibatan organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang lingkungan hidup sejak tahap perencanaan awal.
Tak hanya itu, Hasanuddin mendorong percepatan regulasi pemanfaatan langsung energi panas bumi untuk sektor pariwisata. Menurutnya, pemanfaatan ini akan memberi manfaat ganda bagi masyarakat sekitar dan mendorong integrasi antara pengembangan PLTP dan potensi wisata alam di wilayah-wilayah sumber panas bumi.
“ADPPI percaya bahwa jika tantangan ini dapat diatasi secara kolaboratif, maka energi panas bumi akan menjadi tulang punggung transisi energi nasional menuju kemandirian dan ketahanan energi berbasis sumber daya dalam negeri,” pungkas Hasanuddin.***
Ikuti Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp beritageothermal.com klik di sini




















